Peran Stem Cell untuk Acne Scar memiliki banyak manfaat pengobatan, akan tetapi tentu inovasi pengobatan baru ini juga memiliki berbagai tantangan. Acne atau jerawat merupakan inflamasi kronis yang biasa terjadi pada folikel rambut dan kelenjar minyak manusia. Inflamasi jerawat disebabkan oleh banyak faktor, terutama oleh faktor androgen, peningkatan sekresi sebum, keratinisasi abnormal pada folikel rambut dan kelenjar sebasea, proliferasi Propionibacterium acnes, serta reaksi peradangan limfosit, makrofag, dan neutrofil. Jerawat merupakan indikasi kulit yang umum terjadi dan ditemukan hampir pada 85% manusia, terutama kalangan remaja dan dewasa [2,3,4].
Gambar 1. Penyebab terjadinya jerawat pada manusia [2]
Pada umumnya, kasus kulit seperti jerawat dapat membaik seperti semula secara sendirinya. Namun, perbaikan tersebut akan tetap menimbulkan masalah seperti acne scar (bekas jerawat) dan mempengaruhi psikologis manusia. Acne scar terjadi karena proses produksi dan degradasi kolagen wajah yang tidak normal selama proses penyembuhan. Produksi kolagen yang berlebih pada proses penyembuhan jerawat akan menjadi bekas luka hipertrofik (tonjolan) atau keloid. Sedangkan, degradasi kolagen yang terjadi pada proses penyembuhan jerawat akan menjadi bekas luka atrofik (cekungan) [2,3,4].
Sekarang ini sudah banyak tindakan yang dilakukan oleh klinisi untuk mengatasi acne scar mulai dari tradisional sampai modern. Metode tradisional yang umum dilakukan meliputi skin abrasion, chemical peeling, scarring drill excision, tissue filling, micro‐needle therapy, scarring drill elevation, thread lifting, and photodynamic therapy. Metode tersebut memiliki dampak-dampak yang ditimbulkan walaupun terjadi perbaikan. Salah satu contohnya adalah terapi laser yang menjadi terapi utama dalam mengatasi acne scar. Terapi ini memiliki tingkat perbaikan yang baik dan masa pemulihan singkat. Namun, terapi ini cenderung menimbulkan reaksi nyeri, eritema, edema, dan inflamasi pigmentasi [2,3,4].
Gambar 2. Tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah acne scar [2]
Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, ditemukan metode tindakan modern seperti mesenchymal stem cells (MSCs) dan turunannya. Mesenchymal Stem Cells (MSC) adalah tipe stem cell yang memiliki kemampuan proliferasi dan diferensiasi menjadi berbagai tipe sel dalam tubuh, salah satunya adalah sel pada kulit. Selain itu, MSC mengandung berbagai growth factors, cytokines, protein, dan molekul bioaktif lainnya yang memiliki efek baik dalam perbaikan dan regenerasi kulit [2,3,4].
Pada kasus acne scar, MSC menghasilkan growth factor berupa Epidermal Growth Factor (EGF) dan Transforming Growth Factor-Beta (TGF-β) yang dapat merangsang proliferasi sel kulit baru, sintesis matriks ekstraseluler, memperbaiki jaringan yang rusak, dan mengurangi munculnya bekas luka atau jerawat. Sitokin yang dihasilkan MSC seperti interleukin-10 (IL-10) dan Hepatocyte Growth Factor (HGF) yang dapat mengurangi peradangan pada kulit. Selain itu, MSC juga menghasilkan matriks ekstraseluler seperti Matrix Metalloproteinases (MMPs) dan Tissue Inhibitors of Metalloproteinases (TIMPs) yang dapat meningkatkan kualitas kulit baru dan mengurangi acne scar. Dibandingkan metode terapi tradisional lainnya, stem cell menjadi pilihan terapi yang baik dalam pengobatan acne scar karena lebih aman dan minim efek samping [4].
Gambar 3. Mekanisme kerja stem cell dalam regenerasi kulit yang rusak [1]
Saat ini terapi stem cell untuk mengatasi acne scar dihadapkan pada beberapa tantangan. Potensi stem cell dihadapkan pada tantangan berupa biaya terapi yang masih relatif mahal saat ditawarkan kepada masyarakat umum. Hal tersebut disebabkan oleh pengambilan dan pengolahan stem cell yang memerlukan teknologi canggih dan tenaga medis yang terlatih. Regulasi stem cell yang belum ditetapkan di dunia dan masih berkembangnya penelitian dengan desain yang berbeda, membuat belum tersandarisasinya terapi stem cell untuk acne scar. Selain itu, terapi stem cell untuk acne scar memberikan hasil yang sangat bervariasi pada setiap individu. Variasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti enis kulit, keparahan acne scar, usia, dan kondisi kesehatan lainnya dapat mempengaruhi efektivitas terapi ini.
Dengan penelitian lebih lanjut dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam regulasi standarisasi, terapi stem cell berpotensi menjadi pilihan yang lebih terjangkau dan efektif untuk pengobatan acne scar di masa depan. Namun, penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memutuskan untuk menjalani terapi stem cell, guna memahami potensi manfaat dan risikonya secara menyeluruh.
Reference
- Chang, L., Fan, WW., Yuan, HL. et al. Role of umbilical cord mesenchymal stromal cells in skin rejuvenation. npj Regen Med 9, 20 (2024). https://doi.org/10.1038/s41536-024-00363-1
- Miao, L., Ma, Y., Liu, Z., Ruan, H., & Yuan, B. (2024). Modern techniques in addressing facial acne scars: A thorough analysis. Skin research and technology : official journal of International Society for Bioengineering and the Skin (ISBS) [and] International Society for Digital Imaging of Skin (ISDIS) [and] International Society for Skin Imaging (ISSI), 30(2), e13573. https://doi.org/10.1111/srt.13573
- Phonchai, R. , Naigowit, P. , Ubonsaen, B. , Nilubol, S. , Brameld, S. and Noisa, P. (2020) Improvement of Atrophic Acne Scar and Skin Complexity by Combination of Aqueous Human Placenta Extract and Mesenchymal Stem Cell Mesotherapy. Journal of Cosmetics, Dermatological Sciences and Applications, 10, 1-7. doi: 10.4236/jcdsa.2020.101001.
- Tan, S. T., Yohanes Firmansyah, William Gilbert Satyanegara, Edwin Destra, Giovanno Sebastian Yogie, & Catharina Sagita Moniaga. (2023). The Effectiveness of Combination Therapy of Needling and Secretome from Mesenchymal Stem Cells (Serum 10%) for Acne Scar Treatment. Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research, 7(6), 3377-3383. https://doi.org/10.37275/bsm.v7i6.832