Bahan baku merupakan salah satu elemen paling krusial dalam industri, karena kualitas bahan baku akan menentukan hasil akhir dari produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, pengelolaan bahan baku di gudang industri memerlukan perhatian khusus serta penerapan strategi yang tepat.
Sebagai salah satu pilar utama produksi, bahan baku menjadi fondasi yang dapat menopang keberlangsungan proses produksi. Dengan pengelolaan dan pengendalian produksi, terutama dalam aspek pengendalian kualitas bahan baku, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi serta menghasilkan output yang berkualitas tinggi (Hartono & Prabowo, 2023). Namun, apa saja strategi utama untuk menjaga dan menjamin kualitas bahan baku? Mari simak bersama penjelasan berikut.
Dalam menjaga kualitas bahan baku hal yang paling umum adalah melakukan standarisasi bahan produksi. Standarisasi bahan produksi merupakan upaya suatu badan organisasi atau perusahaan dalam konteks bahan produksi, bertujuan untuk memastikan bahan-bahan yang digunakan memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Dengan penerapan standarisasi yang tepat, kecacatan produk dapat mencegah terjadinya cacat pada produksi dan pada saat yang sama merupakan prosedur untuk mencegah terjadinya kesalahan lain yang dapat berdampak pada produksi. Oleh karena itu, standarisasi bahan produk sangat direkomendasikan untuk dilakukan pada seluruh proses yang dilakukan di sektor manufaktur (Mĺkva et al., 2016). Namun, apa saja strategi utama dalam standarisasi bahan baku? Mari simak bersama penjelasan berikut.
- Inspeksi
Inspeksi merupakan metode umum yang digunakan untuk mencapai standarisasi dan keseragaman produk. Inspeksi dapat dilakukan ketika bahan pertama kali masuk dari vendor hingga ketika barang akan dikeluarkan dari gudang untuk proses produksi. Proses ini berperan penting dalam memastikan produk memenuhi persyaratan khusus sekaligus menghasilkan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Ngadiman et al., 2017).
- Sampling
Sampling dalam standarisasi bahan produk merujuk pada proses pengambilan sampel bahan baku atau produk secara sistematis dan representatif untuk dianalisis dan diuji kualitasnya. Tujuan dari sampling ini adalah untuk memastikan bahwa bahan atau produk yang digunakan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Proses ini penting untuk menghindari ketidaksesuaian atau cacat produk yang bisa mempengaruhi kualitas dan keselamatan produk akhir.
Menurut Hernández-Benito et al. (2020), perencanaan sampling yang efektif dapat mengurangi jumlah bahan baku cacat secara signifikan. Hal ini dilakukan dengan cara yang sudah terdefinisi, seperti pengambilan sampel acak atau terstruktur, dengan jumlah sampel yang cukup untuk mewakili seluruh batch atau lot. Sampel tersebut kemudian dianalisis dengan berbagai metode untuk memastikan bahwa sifat-sifat fisik, kimia, atau mikrobiologis dari bahan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
- Evaluasi
Evaluasi bahan produk dalam standarisasi bahan produk adalah proses penilaian terhadap bahan baku yang digunakan dalam produksi untuk melihat kinerja bahan baku ketika digunakan sebagai bahan dalam suatu produksi. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa bahan yang digunakan tidak hanya memenuhi persyaratan teknis dan kualitas yang diinginkan, tetapi juga aman, efisien, dan konsisten dalam mendukung proses produksi.
Pendekatan yang dikemukakan oleh Hernández-Benito et al. (2020) juga melibatkan konsep integrasi pemasok melalui evaluasi berkala. Langkah ini bertujuan untuk memastikan komitmen terhadap kualitas bahan baku yang disuplai pemasok sekaligus memperkuat hubungan kerja sama dengan pemasok terpercaya. Selain itu, standarisasi yang diterapkan mendukung peningkatan efektivitas dinamika inspeksi di perusahaan.
Bahan baku memenuhi standar yang telah ditetapkan dapat memberikan beberapa keuntungan. Pertama, perusahaan dapat memproduksi barang dengan kualitas yang konsisten. Hal ini tentunya akan memperkuat sistem pengendalian kualitas (quality control) perusahaan. Selain itu, proses ini memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih terprediksi dan efisien, karena standarisasi mempermudah perencanaan serta penjadwalan produksi. Pengurangan ketidakpastian dalam proses produksi akan mengurangi risiko terjadinya kesalahan a, sehingga dapat meningkatkan output secara keseluruhan. Dengan demikian, standarisasi bahan baku tidak hanya mendukung kualitas, tetapi juga berkontribusi pada kelancaran dan efektivitas operasional perusahaan (Newji, 2024).
Jadi, upaya standarisasi bahan produksi memegang peranan yang sangat penting dalam mengelola bahan baku agar kualitas produk tetap terjaga. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan standarisasi yang efektif, perusahaan tidak hanya dapat memastikan konsistensi kualitas bahan baku, tetapi juga meningkatkan efisiensi proses produksi secara keseluruhan.
Reference
- Hartono and Prabowo, D. A. S. 2023. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Menunjang Kelancaran Proses Produksi Filter A-5828. Journal Industrial Manufacturing. 8(1): 1-14.
- Hernández-Benito, F., Gonzalez-Sobal, M., Gómez-Márquez, M., & Solís-Jimenez, M. Á. (2020). Mejoramiento de la calidad en la recepción de materias primas, mediante la implementación de un plan de muestreo por variables. 19–31. https://doi.org/10.35429/JIE.2020.13.4.19.31
- Mĺkva, M. Prajová, V. & Якимович, Б. & Korshunov, A. & Tyurin, I. (2016). Standardization – One of the Tools of Continuous Improvement. Procedia Engineering. 149. 329-332. 10.1016/j.proeng.2016.06.674.
- Ngadiman, Y. Hussin, B., Bon, A. T., and Hamid, N. A. A. 2017. Factors that Influenced the Quality Inspection on the Production Line inManufacturing Industry. MATEC Web of Conferences, 95. (https://www.matec-conferences.org/articles/matecconf/pdf/2017/09/matecconf_icmme2017_10007.pdf)
- 2024. How to increase production efficiency through raw material standardization by the purchasing department. https://newji.ai/japan-industry/how-to-increase-production-efficiency-through-raw-material-standardization-promoted-by-the-purchasing-department/