Saat ini sebanyak 1240 uji klinis yang dilakukan terkait MSC sebagai terapi membuktikan bahwa terapi MSC menjadi pilihan untuk pengobatan penyakit regeneratif. Semakin meningkatnya pengggunaan MSC, maka harus diiringi dengan jaminan kualitas yang diberikan sebelum penyuntikkan. Proses pembuatan produk berbasis MSC harus dilakukan dalam kondisi yang sama dengan persyaratan yang ditentukan dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik atau Good Manufacturing Practice. Dalam aplikasi klinis, produk berbasis MSC melibatkan pemberian sejumlah besar sel yang bergantung pada dosis yang disarankan untuk penyakit tertentu. MSC dapat diisolasi (diambil) dari berbagai jaringan manusia, termasuk sumsum tulang, darah tali pusat, dan jaringan adiposa. MSC harus menjalani ekspansi in vitro melalui kultur jangka panjang yang memungkinkan produksi skala besar. Selain itu, MSC dapat diberikan dalam bentuk beku atau tidak beku. Saat ini, lebih dari sepertiga uji klinis berbasis MSC menggunakan sel yang dibekukan sedangkan sisanya digunakan dalam bentuk fresh hasil kultur. Dikarenakan adanya proses kultur yang panjang dan proses pembekuan dan pencairan hingga menghasilkan produk akhir, maka pengujian stabilitas harus dilaksanakan untuk mengevaluasi dan menentukan kondisi penyimpanan yang optimal untuk produk akhir, terkait dengan suhu dan waktu penyimpanannya. Selain itu, dalam beberapa kasus, MSC tidak dapat diadministrasikan secara langsung ke pasien sehingga harus di simpan pada suhu dan waktu tertentu.
Masa simpan didefinisikan sebagai periode waktu maksimum dimana produk akhir berbasis hMSC dapat disimpan, mempertahankan sifat-sifatnya sebelum diberikan kepada pasien. Program stabilitas terkait suhu dan waktu penyimpanan harus dirancang dan dijalankan dengan baik agar memberikan jaminan bahwa produk tersebut stabil dalam masa simpan dan suhu yang ditentukan. Beberapa program stabilitas yang dilakukan ProSTEM untuk tetap menjaga kualitas MSC sepanjang umur produksinya antara lain:
- Identitas (identity) untuk menjamin bahwa komponen sel yang dihasilkan benar-benar MSC dengan memverifikasi bahwa tidak ada kontaminasi silang dengan jenis sel lain. Kriteria minimal MSC berdasarkan ISCT:
     A. MSC harus melekat pada plastik permukaan kultur (muncul di bawah mikroskop sebagai sel fibroblas)
     B. MSC harus mengekspresikan marker penanda permukaan CD73, CD90, CD105
     C. MSC harus memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi adiposit, kondroblas, dan osteoblas dalam kondisi kultur in vitro
Dengan waktu dan suhu penyimpanan yang ditentukan, harus dipastikan bahwa identitas diatas tidak berubah dan konsisten untuk setiap bets produksi yang dihasilkan.
- Potential (potency) untuk mengkonfirmasi bahwa produk memiliki fungsi biologis yang relevan untuk mengobati indikasi klinis yang dimaksud. Dikarena fungsi MSC dalam terapi sangat bergantung terhadap jumlah sel hidup, maka sel harus tetap hidup pada saat pemberian kepada pasien sebanyak jumlah yang dibutuhkan. Kriteria penerimaan minimum untuk uji viabilitas dalam produk berbasis hMSC adalah viabilitas 80% selama berbagai tahap kultur sel berdasarkan EMA dan 70% berdasarkan FDA. Selama waktu dan suhu penyimpanan yang ditentukan, MSC harus mempertahankan viabilitas, kemampuan berpoliferasi, dan berdiferensiasi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Untuk mempertahankan agar MSC tetap memiliki potensi untuk memperbanyak diri dan berdiferensiasi, perlu juga dipastikan bahwa tidak ada mutasi kromosom selama proses perbanyakan dan penyimpanan.
- Kemurnian (purity) untuk memastikan bahwa produk tidak mengandung komponen yang tidak diinginkan, seperti kontaminan baik yang berbahaya atau tidak berbahaya bagi pasien. Meskipun kultur MSC dilakukan dalam kondisi steril dengan kelas kebersihan terstandar, pemastian terhadap berbagai jenis kontaminan tetap harus dilakukan. Pengujian terhadap kontaminan dapat dilakukan menggunakan mycoplasma, endotoksin, dan sterilitas mikroba. Endotoksin adalah lipopolisakarida dari bakteri Gram-negatif, dan kehadirannya dalam produk dapat mengakibatkan kematian sel. Selain itu, Ketika masuk keperedaran darah, endotoksin dapat menyebabkan demam karena adanya aktivasi berbagai sel imun seperti sel dendritic, neutrophil, dan macrophage. Metode utama untuk mendeteksi endotoksin adalah uji Limulus Amoebocyte Lysate (LAL). Bakteri Mycoplasma dapat mengsekresikan enzim yang dapat menghambat pertumbuhan sel dan merusak sel dan berbagai jenis organel. Bakteri ini dapat dideteksi dengan menggunakan Real Time PCR. Dalam waktu dan suhu penyimpanan yang diuji, kemurnian harus dipastikan tetap terjamin dan bebas dari kontaminan mycoplasma, endotoksin, dan agen mikroorganisme lainnya.
Studi stabilitas harus memverifikasi bahwa kondisi penyimpanan baik dalam keadaan beku dan siap disuntikkan tetap menjaga kemurnian (purity), identitas (identity), dan potensi produk (potency), sehingga produk yang diberikan kepada pasien masih mampu memenuhi kualitas dari MSC. Dalam proses pengujian stabilitas dari produk MSC, dibutuhkan pengambilan setidaknya tiga lot produksi selama periode waktu yang telah ditentukan untuk menguji variabilitas pengujian.
ProSTEM dengan setia menjaga stabilitas dari produksi yang dihasilkan mulai dari awal hingga sel dapat diinjeksikan ke pasien. Studi stabilitas juga dilakukan terhadap waktu dan suhu penyimpanan yang tetap mempertahankan kualitas (identity, purity, and potency) dari MSC. Untuk memastikan prosedur untuk menguji stabilitas produk adalah metode yang valid, ProSTEM senantiasa melakukan validasi setiap tahunnya terhadap prosedur yang digunakan. Semua prosedur yang dilakukan oleh ProSTEM berdasarkan regulasi Cara Pengobatan Obat yang Baik dan regulasi Internasional seperti European Medicines Agency (EMA) dan Food & Drug Administration (FDA). Dengan tetap menjaga stabilitas selama proses produksi dan penyimpanan, ProSTEM berkomitmen untuk memberikan kualitas produk yang selalu terjaga mulai dari penerimaan, pengiriman hingga pemberian kepada pasien.
References:
Guadix Juan Antonio, et al. (2013). Principal Criteria for Evaluating the Quality, Safety and Efficacy of hMSC-Based Products in Clinical Practice: Current Approaches and Challenges Pharmaceutics and Challenges. Pharmaceutics, 11; 552. doi:10.3390/pharmaceutics11110552.
USP <1049> Quality of Biotechnological Products: Stability Testing of Biotechnological/Biological Products.
ICH Q5C. Quality of Biotechnological Products: Stability Testing of Biotechnological/Biological Products.