Aplikasi Stem Cell pada Limfoma Non-Hodgkin

Apa itu Limfoma Non-Hodgkin pada Anak?

Limfoma adalah jenis kanker yang dimulai dari sel limfosit, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh (limfatik). Terdapat 2 jenis utama limfoma yaitu Hodgkin Limfoma (juga dikenal sebagai penyakit Hodgkin) dan Limfoma Non-Hodgkin (NHL). Jenis-jenis limfoma ini berbeda dalam cara mereka berperilaku, menyebar, dan menanggapi pengobatan, jadi mengetahui jenis apa yang dimiliki anak Anda adalah penting. Kedua jenis limfoma di atas terjadi pada orang dewasa, tetapi mereka juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja dan NHL cenderung terjadi pada anak-anak yang lebih muda, sedangkan limfoma Hodgkin lebih cenderung mempengaruhi orang dewasa.[American Society Cancer, 2017]

Setiap tahun, diperkirakan 500 anak di bawah usia 15 tahun didiagnosis dengan NHL, terhitung 5% dari semua kanker pada kelompok usia itu.[ASCO, 2018]

Limfatik (cairan getah bening) dan limfosit berjalan melalui pembuluh getah bening dan ke kelenjar getah bening di mana limfosit menghancurkan zat berbahaya. Getah bening memasuki darah melalui vena besar di dekat jantung.

Bagaimana Stage pada Limfoma non Hodgkin?

  • Stadium I: Limfoma berada di satu tempat, baik nodal atau tempat lain di tubuh, tetapi tidak di dada atau perut.
  • Tahap II: Limfoma berada di dua tempat atau lebih di sisi tubuh yang sama (di atas atau di bawah diafragma), tetapi tidak di dada.
  • Tahap III: Limfoma ada di dada atau tulang belakang atau sudah menyebar luas di perut, atau keduanya di atas dan di bawah diafragma, tetapi tidak melibatkan sumsum tulang atau sistem saraf pusat.
  • Tahap IV. Limfoma apa pun yang memiliki sumsum tulang dan / atau keterlibatan sistem saraf pusat saat pertama kali ditemukan.[Standford Child’s Health, 2019]

Apa saja Faktor Resiko NHL?

Para peneliti telah menemukan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko NHL anak.yaitu usia, jenis kelamin, dan ras dimana Limfoma non-Hodgkin lebih umum terjadi pada anak yang lebih tua daripada pada anak yang lebih muda, lebih umum pada anak laki-laki daripada anak perempuan dan anak-anak kulit putih daripada anak-anak kulit hitam. Alasan perbedaan gender dan ras ini tidak diketahui.

Selain itu, beberapa jenis masalah sistem kekebalan telah dikaitkan dengan risiko NHL yang lebih tinggi pada anak-anak, sindrom defisiensi imun bawaan (saat lahir), Sindrom Wiskott-Aldrich, Sindrom imunodefisiensi kombinasi berat (SCID), Ataxia-telangiectasia, Variabel imunodefisiensi umum, Sindrom limfoproliferatif terkait-X dan anak-anak yang memiliki transplantasi organ dirawat dengan obat-obatan. Juga anak dengan infeksi HIV menjadi faktor risiko terkena NHL.[American Society Cancer, 2017]

Stem cell/Sel Puca untuk Limfoma Non-Hodgkin pada Anak?

Kemoterapi (kadang-kadang bersama dengan obat lain) adalah pengobatan umumnya digunakan untuk anak-anak dengan NHL, karena dapat mencapai semua bagian tubuh dan membunuh sel-sel limfoma di mana pun mereka berada.

Namun, dewasa ini, terapi regenerative menggunakan sel lebih memberikan harapan bagi para penderitanya, yaitu terapi stem cell atau sel punca. Sel punca memberi harapan untuk meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak. Ada 2 jenis utama transplantasi sel punca berdasarkan sumber sel punca tersebut; sel punca autologous (milik sendiri) dan alogenik (dari orang lain/donor).

Sel punca merupakan prekursor dari semua jenis sel, jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Mereka memainkan peran penting dengan memastikan penggantian sel-sel yang tua dan mati secara berkelanjutan.  Perawatan dengan sel punca diketahui dapat menghasilkan perbaikan sebagian atau seluruh fungsi yang terganggu, penghambatan penyakit progresif atau degeneratif, peremajaan,kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien. [Sumber: OncoLink University of Pennsylvania, 2019]

Langkah-langkah perawatan NHL  menggunakan transplantasi sel punca. (Langkah 1): Darah diambil dari vena di lengan donor. Pasien atau orang lain mungkin adalah donor. Darah mengalir melalui mesin yang mengangkat sel-sel punca. Kemudian darah dikembalikan ke donor melalui vena di lengan lainnya. (Langkah 2): Pasien menerima kemoterapi untuk membunuh sel pembentuk darah. Pasien dapat menerima terapi radiasi (tidak ditampilkan). (Langkah 3): Pasien menerima sel punca melalui kateter yang ditempatkan di pembuluh darah di dada. [Sumber: OncoLink University of Pennsylvania, 2019]

Selain itu, terapi sel punca juga untuk penderita NHL juga pernah dilakukan di Texas, amerika serikat. Dikutip dari MD Anderson Cancer Center, Mena EL-Sharkawi seorang penderita NHL mendapatkan transplantasi sel punca allogenik yang memberi dampak baik baginya, dimana terapi tersebut memberi waktu hidup yang lebih lama.

Despite everything, it’s been almost seven years since my transplant, and I can’t trade that for anything,” she says. [Univertity of Texas, 2017]

Namun begitu, pemetaan, penjelasan dan penelitian lebih lanjut mengenai sel punca untuk penangaan penderita NHL masih perlu untuk dikembangkan lebih lanjut.

Informasi Lainnya

Pengobatan Stem Cell untuk Epidermolisis Bullosa
Article
Pengobatan Stem Cell untuk Epidermolisis Bullosa
Stem Cell Mesenkimal Tali Pusat dan Sekretom dalam Penyembuhan Luka pada Kasus Junctional Epidermolisis Bullosa ...
Stem cell dan Secretome untuk Anti Aging
Article
Laporan Keberhasilan Stem Cell dan Secretome untuk Anti aging
Laporan keberhasilan stem cell untuk kasus estetika telah banyak membawa bukti efektivitas stem cell untuk ...
Article
Pengembangan Secretome ProSTEM untuk Hasil Terapi Lebih Efektif
Apa itu secretome? Secretome merupakan salah satu produk biologis yang didapat dari hasil metabolisme sekunder ...
News
Pentingnya Pengelolaan Bahan Baku terhadap Mutu Produk Sel untuk Aplikasi Klinis
Pengelolaan bahan baku dalam pengolahan produk sel untuk aplikasi klinis, banyak aspek yang harus diperhatikan, ...
News
PENTINGNYA KOLABORASI TIM : Sinergisitas Antar Karyawan Membangun Pondasi Kuat Demi Terwujudnya Misi Perusahaan
Kolaborasi tim dalam lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai proses di mana sekelompok individu dengan berbagai ...
News
ProSTEM Menghadiri Konferensi ACTO 2022
Dr. Cynthia R. Sartika, M.Si selaku direktur ProSTEM menghadiri langsung acara tersebut untuk saling berbagi ...
Scroll to Top