Diabetes Melitus bisa disembuhkan dengan stem cell? Bagaimana prognosis pasien yang telah mendapatkan terapi stem cell?

Penyakit diabetes melitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang hingga kini menjadi ancaman serius bagi dunia kesehatan di Indonesia dan dunia (Setiawan dan Plurimeriastuti, 2016).  Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur ≥15 tahun sebesar 2%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan prevalensi diabetes pada penduduk ≥15 tahun pada hasil Riskesdas 2013 sebesar 1,5% (Kemenkes, 2020).

Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Penyebab kenaikan gula darah tersebut menjadi landasan pengelompokan jenis diabetes melitus. Diabetes melitus tipe I disebabkan kenaikan kadar gula darah karena kerusakan sel beta pankreas sehingga produksi insulin tidak ada sama sekali. Diabetes melitus tipe II disebabkan kenaikan gula darah karena penurunan sekresi insulin yang rendah oleh kelenjar pankreas. Diabetes melitus tipe gestasional ditandai dengan kenaikan gula darah pada selama masa kehamilan, gangguan ini biasanya terjadi pada minggu ke-24 kehamilan dan kadar gula darah akan kembali normal setelah persalinan (Kemenkes, 2020).

Berbagai macam terapi menggunakan obat-obatan maupun operasi telah banyak dikembangkan untuk pengobatan penyakit degeneratif. Alternatif lain yang dapat dilakukan dalam penanganan diabetes melitus adalah penggunaan cell replacement therapy atau terapi berbasis sel dengan cara hanya menggantikan sel-sel yang rusak dengan sel-sel baru, yaitu mentransplantasikan sel-sel beta pankreas pada pasien. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka digunakanlah stem cell sebagai alternatif sumber sel (Romansyah, 2014).

Stem cell merupakan sel yang belum berdiferensiasi yang dapat diarahkan untuk membentuk berbagai tipe sel tubuh, seperti sel syaraf, sel pankreas, sel jantung, sel ginjal, otot, sel darah, sel tulang dan sebagainya. Potensi stem cell yang dapat berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel apapun yang membentuk tubuh dalam jumlah banyak menyebabkan stem cell dipandang lebih bernilai untuk digunakan dalam transplantasi sel. Transplantasi menggunakan stem cells memberikanan harapan bagi kesembuhan permanen dari penderita diabetes melitus terutama bagi penderita diabetes melitus akibat kerusakan sel beta pankreas. Hasil terapi stem cell pada kasus diabetes yaitu penurunan kadar gula darah, gejala lelah berkurang, perbaikan nafsu makan, pola tidur dan rona wajah, peningkatan sistem kekebalan tubuh, standar darah kembali normal, memperbaiki gangguan gizi buruk dan gangguan nutrisi dan mengurangi risiko komplikasi “kaki diabetik” (Widhiastuti dan Stefani, 2020).

 

Sumber :

Kementerian Kesehatan RI (Kemekes). 2020. Infodatin Diabetes Melitus. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, Jakarta: 6 hlm

Widhiastuti, dan Stefani Santi. 2020. Aplikasi Media Terkondisi Sel Punca Mesensimal dalam Terapi Penyakit Degeneratif dan Penyembuhan Luka. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, Vol. 5 (1): 48-60

Setiawan, Boedi, dan Hani Plumeriastuti. 2016. Pengaruh Transplantasi Allograf Pancreatic Stem Cell terhadap Kadar Insulin dan C-Peptide Tikus Putih Penderita Diabetes  Melitus Tipe I. MKB Vol. 48(3)

Romansyah, Romdah. 2014. Kultur Stem Cell Sebagai Terapi Sel Penyakit Diabetes Melitus (DM). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol. 12 (1)

Informasi Lainnya

Article
Peran Stem Cell Untuk Diabetic Foot Ulcer
Peran stem cell untuk diabetic foot ulcer tengah banyak dipelajari akhir-akhir ini karena mulai banyak ...
Penyebab terjadinya jerawat pada manusia
Article
Peran Stem Cell untuk Acne Scar?
Peran Stem Cell untuk Acne Scar memiliki banyak manfaat pengobatan, akan tetapi tentu inovasi pengobatan ...
Standar Layanan Stem Cell Ortopedi Disahkan
News
Standar layanan stem cell untuk ortopedi
Standar layanan stem cell untuk ortopedi disahkan oleh Kementerian Kesehatan di Tahun 2024 lalu, hal ...
ProSTEM Menerima Penghargaan dari Badan POM
News
ProSTEM Menerima Penghargaan dari BPOM
ProSTEM menerima penghargaan dari BPOM pada acara Pameran dari Industri Farmasi dan Sarana Pengolahan Advanced ...
Article
PENTINGNYA KOLABORASI TIM : Sinergisitas Antar Karyawan Membangun Pondasi Kuat Demi Terwujudnya Misi Perusahaan
Kolaborasi tim dalam lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai proses di mana sekelompok individu dengan berbagai ...
Article
Standarisasi Bahan Produksi dalam Proses Pengelolaan untuk Menjaga Kualitas Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu elemen paling krusial dalam industri, karena kualitas bahan baku akan ...

19:13