Darah tali pusat (UCB) adalah salah satu sumber potensial dari sel induk hematopoitek. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa UCB lebih menguntungkan sebagai sumber sel induk hematopoietik dibandingkan dengan darah perifer. Dibandingkan dengan darah perifer dewasa, UCB memiliki jumlah progenitor sel yang lebih banyak. Juga, peningkatan jumlah pembentuk koloni unit granulosit-makrofag (CFU-GM) dan pembentuk koloni unit granulosit, eritrpsit, monosit, megakariosit (CFU-GEMM) terbukti lebih tinggi pada sampel yang berasa dari UCB dibandingkan dengan sampel berasal dari darah perifer dewasa. Selanjutnya, CFU-GM dan tingkat divisi CFU-GM lebih tinggi pada sampel yang diperoleh dari UCB. Studi telah menemukan bahwa tingkat keberhasilan transplantasi sel induk berkorelasi dengan jumlah total terbentuk CFU; jumlah yang lebih tinggi, semakin tinggi tingkat keberhasilan. Selain itu, sel-sel induk dari UCB lebih mudah untuk didapatkan, non-invasive dan menimbulkan resiko GVHD yang rendah.
Mempertimbangkan kelebihan tersebut, UCB dapat dianggap sebagai sumber potensial dari sel induk untuk transplantasi. Keberhasilan transplantasi sel induk dipengaruhi oleh beberapa parameter, seperti jumlah total sel berinti (TNC), jumlah CD34 + sel, dan jumlah CFU yang terbentuk. Ada yang menyatakan bahwa untuk tranplantasi sel induk, jumlah TNC yang dibutuhkan adalah 1,5 x 107 sel / KgBB dan jumlah CD34 + sel yang dibutuhkan adalah 1.7x 105 sel / KgBW16. Tingkat keberhasilan transplantasi menurun secara signifikan ketika penerima menerima sel induk hematopoietik dengan jumlah sel TNC dan CD34 + yang lebih rendah dari standard itu. Saat ini, dianjurkan untuk UCB untuk memiliki lebih dari 2 x 107 sel / KgBB sel berinti (NC) untuk transplantasi sebelum diawetkan. Tingkat keberhasilan transplantasi sel induk yang berasal dari UCB akan lebih tinggi jika jumlah TNC dan CD34 + tinggi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah data menunjukan bahwa volume UCB memiliki korelasi positif yang signifikan dengan konsentrasi TNC dan CD 34+, dan konsentrasi TNC pun berkorelasi positif dengan konsentrasi sel CD 34+. Jadi konsentrasi sel CD 34+ yang lebih tinggi dapat diperoleh jika UCB diperoleh dalam volume yang lebih besar dan lebih banyak jumlah TNC. Peninjauan lebih jauh masih diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada jumlah volume UCB dan jumlah TNC, dan untuk melihat apakah faktor-faktor tersebut dapat dikendalikan untuk mengoptimalkan jumlah sel CD34+. Sel induk dari UCB mengandung hematopoietic stem cell dan CFU progenitor yang mempengaruhi jumlah TNC namun tidak mempengaruhi jumlah CD 34+.