HIE dan Sel Punca

HIE dan Sel Punca

Hypoxic ischemic encelopathy (HIE) atau lebih dikenal dengan istilah ensefalopati hipoksik iskemik merupakan suatu sindroma yang ditandai dengan adanya kelainan klinis yang ditimbulkan karena adanya cidera akut pada otak akibat asfiksia. Asfiksia sendiri merupakan kondisi dimana kurangnya asupan oksigen dan aliran darah menuju otak. Bayi dengan kondisi HIE dapat mengalami kerusakan permanen sel-se pada susunan saraf pusat sehingga berdampak pada kematian atau kecacatan seperti cerebral palsy atau kelainan mental.

Angka terjadinya HIE berkisar 0.3 – 1.8% di negara-negara maju, di Indonesia sendiri belum ada catatan yang valid terkait kematian dan kecacatan yang terjadi akibat HIE. Namun, di Surabaya pada tahun 2004 tercatat 12.25% dari 3405 bayi yang dirawat menderita asfiksia. Saat ini diagnosis HIE dibuat berdasarkan pemeriksiaan klinis dan belum ada satupun tes yang spesifik yang dapat dilakukan. Selain itu, terapi yang spesifik untuk menangani bayi dengan kondisi HIE belum diketahui.

Saat ini, penanganan bayi dengan HIE dilakukan dengan metode pendinginan baik secara selektif (selective head/cerebral cooling) maupun seluruh badan (whole body cooling). Penanganan dengan metode ini lebih dikenal dengan nama terapi hipotermia dan telah menjadi standar perawatan bagi bayi HIE sejak tahun 2010. Namun, tingkat keberhasilan dari terapi tersebut kurang efektif bagi penderita HIE, dimana 30% pasien mengalami cacat setelah mendapatkan terapi hipotermia hingga kematian. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mencari solusi lain dalam memperbaiki kerusakan saraf yang terjadi.

Penelitian terkait sel punca untuk terapi penyakit saraf telah  memberikan harapan baru untuk terapi sel punca  pada penderita HIE. Sumber sel punca dapat berasal dari mana saja, akan tetapi sumber yang paling mudah berasal dari Human Umbilical Cord Blood (HUCB) atau darah tali pusat. Hal ini juga didukung dengan adanya banyak uji klinis penggunaan sel punca darah tali pusat pada beberapa penyakit saraf baik pada hewan coba maupun manusia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Jiun, L. 2013. Autologous Umbilical Cord Blood Cells For Newborn Infants With Hypoxic-Ischemic Encephalopathy. Cell and Organ Transplantology, 1(1): 27-28.

Liao Y, Cotten M, Tan S, Kurtzberg J, and Cairo MS. Rescuing the Neonatal Brain from Hypoxic Injury with Autologous Cord Blood. Bone Marrow Transplant. 2012 Sep 10; (2012):1-11. doi:10.1038/bmt.2012.169.

Utomo, M. T., R. Etika, A. Harianto, F. Indarso, S. M. Damanik. 2006. Ensefalopati hipoksik iskemik perinatal. Naskah Lengkap Continuing Education IKA XXXVI. FK Unair Surabaya 2006.

 

Informasi Lainnya

News
Pentingnya Pengelolaan Bahan Baku terhadap Mutu Produk Sel untuk Aplikasi Klinis
Pengelolaan bahan baku dalam pengolahan produk sel untuk aplikasi klinis, banyak aspek yang harus diperhatikan, ...
News
PENTINGNYA KOLABORASI TIM : Sinergisitas Antar Karyawan Membangun Pondasi Kuat Demi Terwujudnya Misi Perusahaan
Kolaborasi tim dalam lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai proses di mana sekelompok individu dengan berbagai ...
News
ProSTEM Menghadiri Konferensi ACTO 2022
Dr. Cynthia R. Sartika, M.Si selaku direktur ProSTEM menghadiri langsung acara tersebut untuk saling berbagi ...
Article
Darah Tali Pusat: Potensi Terapi Terkini
Darah Tali Pusat: Potensi Terapi Terkini Cord Blood atau Darah Tali Pusat (DTP) telah dilaporkan ...
Article
Jaminan Mutu Terhadap Produk Stem Cell, Cell dan Turunannya
Produk sel punca banyak digunakan dalam usaha terapi pengobatan penyakit maupun kegiatan penelitian. Dalam menjamin ...
Loker Finance Jakarta
Article
Perkembangan Riset Sel Punca Didunia dan di Indonesia
Walaupun telah ditemukan sejak tahun 1998, baru sekitar 10 tahun belakangan ini perkembangan riset sel ...
Scroll to Top