Terapi Aplastik Anemia dengan Stem Cell

Salah satu penyakit yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat Indonesia adalah kelainan darah. Ada banyak macam kelainan darah, salah satunya adalah aplastik anemia (AA). Aplastik anemia merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan pada sumsum tulang belakang dan juga stem cell darah. Hal ini menyebabkan jumlah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan platelet berkurang.

Kondisi AA ini dapat terjadi baik pada remaja maupun pada orang lanjut usia. Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya AA, seperti senyawa kimia, radiasi, infeksi, kelaian sistem imun, maupun faktor genetik. Gejala yang timbul pada penderita adalah kelelahan, pucat, pusing, hingga pendarahan.

Pengobatan yang banyak digunakan pada penderita AA adalah transfusi darah, penggunaan antibiotik dan perangsang sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah. Di dalam kasus AA yang sudah parah pengobatan dilakukan dengan proses transplantasi stem cell. Transplantasi stem cell ini menggunakan pencangkokan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang belakang yang baru dan sehat. Dalam proses transplantasi ini, diperlukan kecocokan antara donor dan resepien agar keberhasilannya tinggi.

 

Reference:

  1. Acton, Ashton (22 July 2013). Aplastic Anemia. ScholarlyEditions. p. 36.ISBN9781481650687. Aplastic anemia (AA) is a rare bone marrow failure disorder with high mortality rate, which is characterized by pancytopenia and an associated increase in the risk of hemorrhage, infection, organ dysfunction and death.
  2. Kasper, Dennis L; Braunwald, Eugene; Fauci, Anthony; et al. (2005).Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th ed. New York: McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-140235-4.
  3. Merck Manual, Professional Edition, Aplastic Anemia (Hypoplastic Anemia)
  4. Clark, edited by Parveen Kumar, Michael (July 2011). Kumar & Clark’s clinical medicine(7th ed.). Edinburgh: Saunders Elsevier. ISBN 978-0-7020-2992-9.

Informasi Lainnya

Article
Pentingnya Sterility Testing pada Produk Berbasis Stem Cell
Pentingnya sterility testing, membuat Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) yang merupakan perusahaan terdepan di bidang pengolahan ...
Gambar 1. Perbandingan Terapi sel Autologus dan Alogenik Sumber: SPE. 2020 (https://ispe.org/sites/default/files/styles/teaser_image/public/2021-10/1121_PE_SO_Amellem_01_0.jpg)
Article
Autologous dan Allogenic Stem Cells: Bagaimana Perbandingan Hasil Terapi yang Lebih Unggul?
Autologous dan Allogenic Stem Cells menjadi perdebatan yang cukup menarik, pasalnya keduanya hingga saat ini ...
Article
STEM CELL UNTUK PAD (PERIPHERAL ARTERY DISEASE)
Stem cell untuk PAD atau Peripheral Artery Disease telah diteliti di ProSTEM sejak tahun 2018. ...
Komplikasi akibat hipertensi
Article
Stem Cell, Inovasi Pengobatan Hipertensi
Stem Cell menjadi  Inovasi Pengobatan Hipertensi dimana penyakit tersebut merupakan penyakit penyerta yang cukup tinggi ...
Legalitas laboratorium stem cell di Indonesia
Article
Stem Cell untuk Autisme
Stem cell untuk autisme menjadi salah satu harapan besar bagi para penderita ASD. Autism Spectrum ...
Article
Peran Stem Cell Untuk Diabetic Foot Ulcer
Peran stem cell untuk diabetic foot ulcer tengah banyak dipelajari akhir-akhir ini karena mulai banyak ...

19:08