Uji Klinis Terapi Stem Cell Darah Tali Pusat untuk Cerebral Palsy

Cerebral palsy atau dikenal dengan istilah lumpuh otak merupakan salah satu penyakit yang diderita sekitar 17 juta orang didunia. Penyakit ini menjadi penyebab utama kecacatan awal pada masa kanak-kanak. Cerebral palsy dideskripsikan dengan kondisi fungsi otak dan jaringan saraf yang terganggu sehingga gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan dan kemampuan berpikir yang tidak dapat dikendalikan dengan baik. Selain itu, disertai dengan gangguan pada perkembangan postur tubuh, gangguan sensasi, komunikasi, persepsi dan tidak jarang mengalami kejang (1,2).

Anak-anak yan beresiko mengalami kondisi ini adalah anak-anak yang mengalami hypoxic-ischemic ancephalopathy atau ketika lahir tidak langsung menangis sehingga otak kekurangan oksigen, lahir prematur sehingga bagian otak belum berkembang dengan sempurna serta berat badan rendah ketika lahir. Adanya kondisi tersebut menyebabkan anak-anak tidak dapat berkembang dengan baik seperti anak-anak normal lainnya. Oleh karena itu, telah banyak dilakukan pengembangan terapi untuk mengatasi permasalahan tersebut (2).

Terapi stem cell darah tali pusat merupakan salah satu terapi yang dikembangkan untuk mengobati anak-anak yang mengalami cerebral palsy. Uji klinis pada hewan coba telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang baik. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan penggunaan stem cell darah tali pusat pada anak penderita cerebral palsy akan menunjukkan hasil yang sama. Pada bulan Januari 2008, terapi stem cell darah tali pusat dilakukan pada anak berusia 2,5 tahun yang mengalami kerusakan otak secara menyeluruh karena hypoxic-ischemic akibat serangan jantung. Setelah dua bulan lebih pasca terapi, anak tersebut telah menunjukkan perkembangan yang normal dimana dia bisa tersenyum dan tertawa ketika bermain dengan orang tuanya. Selain itu, setelah 4,5 tahun pasca terapi anak tersebut juga mulai memasuki pendidikan dasarnya pada usia tujuh tahun (2, 3).

Daftar Pustaka

  1. Bax, M., M. Goldstein, P. Rosenbaum, A. Leviton, N. Paneth. 2005. Proposed De?nition and Classi?cation of Cerebral Palsy. Developmental Medicine & Child Neurology, 47(8): 571-576.
  2. Jensen, A. 2014. Autologous Cord Blood Therapy for Infatile Cerebral palsy: From Bench to Bedside. Hindawi Publishing Corporation, 2014: 1-12. http://dx.doi.org/10.1155/2014/976321.
  3. Achyut, B. R., N. R. S. Varma, A. S. Arbab. 2014. Application of Umbilical Cord Blood Derived Stem Cells in Diseases of the Nervous System. Journal Stem Cell Research & Therapy, 4(5): 1-6. http://dx.doi.org/10.4172/2157-7633.1000202.

Informasi Lainnya

Artikel
STEM CELL UNTUK PAD (PERIPHERAL ARTERY DISEASE)
Stem cell untuk PAD atau Peripheral Artery Disease telah diteliti di ProSTEM sejak tahun 2018. ...
Komplikasi akibat hipertensi
Artikel
Stem Cell, Inovasi Pengobatan Hipertensi
Stem Cell menjadi  Inovasi Pengobatan Hipertensi dimana penyakit tersebut merupakan penyakit penyerta yang cukup tinggi ...
Legalitas laboratorium stem cell di Indonesia
Artikel
Stem Cell untuk Autisme
Stem cell untuk autisme menjadi salah satu harapan besar bagi para penderita ASD. Autism Spectrum ...
Artikel
Peran Stem Cell Untuk Diabetic Foot Ulcer
Peran stem cell untuk diabetic foot ulcer tengah banyak dipelajari akhir-akhir ini karena mulai banyak ...
Penyebab terjadinya jerawat pada manusia
Artikel
Peran Stem Cell untuk Acne Scar?
Peran Stem Cell untuk Acne Scar memiliki banyak manfaat pengobatan, akan tetapi tentu inovasi pengobatan ...
Standar Layanan Stem Cell Ortopedi Disahkan
Berita
Standar layanan stem cell untuk ortopedi
Standar layanan stem cell untuk ortopedi disahkan oleh Kementerian Kesehatan di Tahun 2024 lalu, hal ...
Let's chat on WhatsApp
Stelina

How can I help you? 

09:51