Prospek Sel Punca Hematopoietik dalam Peremajaan Sel Imun

Sistem hematopoietik memegang peranan penting di dalam mengatur sistem kekebalan tubuh. Sel punca hematopoietik (SPH) pada sumsum tulang memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai sel darah, termasuk sel limfosit T dan B.1 Kedua sel ini secara adaptif (spesifik) bertugas untuk mencegah partikel asing menginfeksi ke dalam jaringan tubuh.

Proses penuaan (aging) dapat menekan kemampuan SPH untuk memproduksi sel limfosit T dan B. Kondisi ini diperburuk dengan adanya degenerasi kelenjar timus sebagai tempat maturasi sel T. Di sisi lain, SPH yang menua cenderung meregulasi diferensiasi sel mieloid sehingga konsentrasi sel mieloid di dalam darah akan meningkat (myeloid bias). Penuruan kuantitas limfosit serta peningkatan dominasi sel mieloid dapat meningkatkan resiko penyakit mielositik, seperti limfoma kronis dan leukemia mieloid.2

Berdasarkan penelitian Wahlestedt M et al. (2013), pemograman ulang sel punca dan progenitor hematopoietik melalui induced pluripotent stem cell (iPSc) telah berhasil mengembalikan karakteristik SPH secara fungsional.3 Hal yang sama juga didapatkan oleh Brown K et al. (2013) yang melakukan overekspresi pada beberapa gen SPH, seperti Satb1 dan Sirt3.1 Hal ini menunjukkan bahwa sifat penuaan SPH bersifat reversibel dan berpotensi di dalam terapi peremajaan. Namun, saat ini aplikasi SPH masih membutuhkan studi lebih lanjut karena kompleksitas epigenetik-fenotip dari SPH yang seringkali menunjukkan hasil yang tidak dapat diprediksi.

 

Daftar Pustaka :

  1. Seita J, Weissman IL. Hematopoietic stem cell: self-renewal versus differentiation. Wiley Interdiscip Rev Syst Biol Med. 2010; 2(6):640-653.
  2. Wahlestedt M, Pronk CJ, Bryder D. Concise review: hematopoietic stem cell aging and the prospects for rejuvenation. Alpha Med Press. 2015; 4:186-194.
  3. Wahlestedt M, et al. An epigenetic component of hematopoietic stem cell aging amenable to reprogramming in-to a young state. Blood 2013; 121:4257-4264.
  4. Brown K, et al. SIRT3 reverses aging-associated degeneration. Cell Reports 2013;3:319 – 327.

Informasi Lainnya

Artikel
STEM CELL UNTUK PAD (PERIPHERAL ARTERY DISEASE)
Stem cell untuk PAD atau Peripheral Artery Disease telah diteliti di ProSTEM sejak tahun 2018. ...
Komplikasi akibat hipertensi
Artikel
Stem Cell, Inovasi Pengobatan Hipertensi
Stem Cell menjadi  Inovasi Pengobatan Hipertensi dimana penyakit tersebut merupakan penyakit penyerta yang cukup tinggi ...
Legalitas laboratorium stem cell di Indonesia
Artikel
Stem Cell untuk Autisme
Stem cell untuk autisme menjadi salah satu harapan besar bagi para penderita ASD. Autism Spectrum ...
Artikel
Peran Stem Cell Untuk Diabetic Foot Ulcer
Peran stem cell untuk diabetic foot ulcer tengah banyak dipelajari akhir-akhir ini karena mulai banyak ...
Penyebab terjadinya jerawat pada manusia
Artikel
Peran Stem Cell untuk Acne Scar?
Peran Stem Cell untuk Acne Scar memiliki banyak manfaat pengobatan, akan tetapi tentu inovasi pengobatan ...
Standar Layanan Stem Cell Ortopedi Disahkan
Berita
Standar layanan stem cell untuk ortopedi
Standar layanan stem cell untuk ortopedi disahkan oleh Kementerian Kesehatan di Tahun 2024 lalu, hal ...
Let's chat on WhatsApp
Stelina

How can I help you? 

20:24