Pengobatan berbasis Sel Punca untuk Penyakit Retinitis Pigmentosa

Retinitis Pigmentosa (RP) merupakan gangguan retina mata yang diturunkan secara genetik dengan ditandai hilangnya kemampuan sel-sel fotoreseptor mata (sel batang & kerucut) secara progresif. Penyakit ini diawali dengan penglihatan yang buruk pada malam hari diikuti dengan penglihatan seperti terowongan (menyempit) dan berakhir dengan kebutaan total. Hingga kini, belum ada pengobatan yang kuratif untuk penyakit retina ini.1,2

Baru-baru ini terdapat terapi untuk penyakit Retinitis Pigmentosa diantaranya memperbaiki gen yang rusak dan transplantasi sel punca untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Adapun publikasi dari Clinal Trial.gov terdapat 5 pengujian klinis terapi sel punca untuk Retinitis Pigmentosa menggunakan sumsum tulang secara autologus. Namun pengambilan sel punca yang berasal dari sumsum tulang ini bersifat invasif oleh karena itu dibutuhkan sumber lain yang lebih efisien dan tidak menyebabkan kesakitan pada penderitanya.1,3

Oner et al. 2016, telah melakukan pengujian klinis yang aman (Clinical safety) sampai pada phase I, yaitu mengenai pengobatan alternatif sel punca mesenchymal yang berasal dari jaringan lemak (ADMSC) untuk penderita Retinitis Pigmentosa. Terdapat 11 orang pasien Retinitis Pigmentosa yang melakukan uji klinis ini dan semua pasien tersebut mengalami kecacatan total terhadap lapang pandang mereka. Setelah 6 bulan melakukan terapi sel punca ini, satu pasien diantaranya mengalami peningkatan ketajaman visual, lapang pandang dan ERG. Tiga pasien menyatakan bahwa cahaya dan beberapa warna terlihat lebih cerah dari sebelumnya dan ada sedikit perbaikan di BCVA. Tujuh pasien lainnya tidak mengalami peningkatan BCVA, namun untuk semua pasien tidak ada yang mengalami komplikasi sistemik setelah transplantasi. Hasil uji klinis ini membuktikan bahwa penggunaan ADMSC jangka pendek pada manusia terbilang aman.1

 

Referensi:

  1. Oner at al. Subretinal adipose tissue-derived mesenchymal stem cell implantation in advanced stage retinitis pigmentosa: a phase I clinical safety study. Stem Cell Research & Therapy (2016) 7:178.
  2. http://www.ers.clinic/retinitis-pigmentosa-rp.html#CEC-14.
  3. https://clinicaltrials.gov/ct2/results?term=retinitis+pigmentosa&Search=Search

Informasi Lainnya

Artikel
STEM CELL UNTUK PAD (PERIPHERAL ARTERY DISEASE)
Stem cell untuk PAD atau Peripheral Artery Disease telah diteliti di ProSTEM sejak tahun 2018. ...
Komplikasi akibat hipertensi
Artikel
Stem Cell, Inovasi Pengobatan Hipertensi
Stem Cell menjadi  Inovasi Pengobatan Hipertensi dimana penyakit tersebut merupakan penyakit penyerta yang cukup tinggi ...
Legalitas laboratorium stem cell di Indonesia
Artikel
Stem Cell untuk Autisme
Stem cell untuk autisme menjadi salah satu harapan besar bagi para penderita ASD. Autism Spectrum ...
Artikel
Peran Stem Cell Untuk Diabetic Foot Ulcer
Peran stem cell untuk diabetic foot ulcer tengah banyak dipelajari akhir-akhir ini karena mulai banyak ...
Penyebab terjadinya jerawat pada manusia
Artikel
Peran Stem Cell untuk Acne Scar?
Peran Stem Cell untuk Acne Scar memiliki banyak manfaat pengobatan, akan tetapi tentu inovasi pengobatan ...
Standar Layanan Stem Cell Ortopedi Disahkan
Berita
Standar layanan stem cell untuk ortopedi
Standar layanan stem cell untuk ortopedi disahkan oleh Kementerian Kesehatan di Tahun 2024 lalu, hal ...
Let's chat on WhatsApp
Stelina

How can I help you? 

20:34