Laporan keberhasilan stem cell untuk kasus estetika telah banyak membawa bukti efektivitas stem cell untuk permasalahan kulit. Kemampuannya dalam meregenerasi, telah dibuktikan salah satunya sebagai anti aging
Penuaan atau Aging
Penuaan atau skin aging adalah proses alami yang terjadi secara bertahap dan melibatkan banyak faktor. Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mulai mengalami perubahan seperti penurunan fungsi organ, gangguan keseimbangan dalam tubuh, melemahnya sistem kekebalan, dan akhirnya menuju kematian. Sekitar lima puluh tahun lalu, Leonard Hayflick dan Paul Moorhead menemukan bahwa sel-sel kulit manusia (fibroblas) hanya bisa membelah diri dalam jumlah tertentu sebelum berhenti, sebuah proses yang mereka sebut sebagai ‘penuaan sel’ dan menduga hal ini merupakan salah satu hal penyebab utama penuaan.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berusaha memahami mengapa dan bagaimana penuaan terjadi. Beberapa hal yang diyakini berperan dalam penuaan dan penyakit yang terkait dengannya adalah kerusakan DNA, perubahan pada gen, stres oksidatif, dan pemendekan telomer (bagian kecil di ujung DNA). Namun, hingga kini, belum ada teori yang benar-benar mampu menjelaskan seluruh proses penuaan karena begitu banyak faktor yang saling berhubungan dan bekerja secara kompleks. Kulit yang menua sering kali dikaitkan dengan estetika yang kurang menyenangkan, yang terjadi akibat hilangnya fungsi dan degenerasi struktural pada kulit. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, termasuk meningkatnya kerentanan terhadap penyakit seperti eksim, dermatitis, gangguan autoimun, dan melanoma. Seiring bertambahnya usia, kulit secara alami kehilangan kandungan kolagennya, dan serat elastis menjadi rusak.
Pengobatan pada Penuaan
Tujuan utama studi tentang penuaan kulit adalah untuk menemukan cara memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup dengan mengendalikan mekanisme yang memengaruhi penuaan kulit. Saat ini, diketahui bahwa faktor pertumbuhan, sitokin, serta sel punca mesenkimal (MSC) dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan kulit [10]. Sel punca atau stem cell semakin menarik perhatian dalam terapi anti-penuaan kulit karena kemampuannya yang efisien dalam meregenerasi lapisan epitel dan sekresi berbagai faktor pertumbuhan yang diperlukan untuk regenerasi kulit. MSC memiliki sifat seperti hypo-imunogenisitas, kemampuan anti-inflamasi, dan kemampuan menciptakan lingkungan yang mendukung proses penyembuhan. Sifat-sifat ini memungkinkan MSC digunakan sebagai sel allogenik dan menjadikannya kandidat potensial untuk terapi rejuvenasi kulit. Sel punca mesenkimal dari tali pusat (UC-MSC) semakin diakui sebagai metode terapi yang menjanjikan karena kemampuan parakrin yang kuat dan kemampuannya untuk menghasilkan berbagai sitokin, faktor pertumbuhan, dan exogen yang mendukung regenerasi jaringan dan mengurangi respons inflamasi.
Laporan Keberhasilan Stem Cell dan Secretome untuk Anti aging
Hasil studi yang dilakukan oleh ProSTEM menunjukkan bahwa MSC memiliki potensi besar dalam peremajaan kulit. Transplantasi MSC dipandang sebagai metode yang efektif untuk regenerasi dan revitalisasi kulit, mengingat MSC adalah sumber sel kulit yang sangat menjanjikan. Kemajuan terbaru mengindikasikan berbagai manfaat MSC dalam terapi kulit, termasuk peningkatan aktivitas antioksidan, stimulasi proliferasi sel, dan perbaikan struktur kulit secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme molekuler yang mendasari dan memastikan bahwa metode ini dapat diterapkan dengan aman. Meskipun masih ada keterbatasan dari studi awal sel punca dalam peremajaan kulit. Namun, diperlukan lebih banyak data klinis untuk menilai fungsi dan efektivitas MSC secara lebih tepat dalam konteks rejuvenasi wajah.