Selain jaringan adiposa yang menjadi salah satu sumber utama sel punca dewasa, sumsum tulang (bone marrow) juga telah banyak diteliti untuk digunakan dalam terapi sel punca. Salah satu jenis sel punca sumsum tulang yang banyak digunakan dalam terapi adalah Bone Marrow Mononuclear Cells (BM-MNC), yang terdiri dari berbagai populasi sel seperti hematopoietic stem and progenitor cells (HSC/HPC), sel limfoid, monosit, endothelial progenitor cells (EPC), dan *mesenchymal stem cells (MSCs).*¹
BM-MNC yang digunakan untuk tujuan terapeutik dalam uji klinis biasanya diperoleh melalui prosedur aspirasi sumsum tulang dari pasien dan digunakan kembali untuk pasien tersebut (autologous). Setelah itu, aspirat menjalani proses pemisahan otomatis di ProSTEM untuk mendapatkan BM-MNC, yang dapat disuntikkan langsung kepada pasien atau disimpan dalam keadaan beku untuk penggunaan di masa mendatang. Penggunaan alat pemisah sel otomatis memungkinkan waktu proses yang lebih singkat dan mengurangi risiko kontaminasi mikroba, serta menghasilkan recovery sel mononuklear yang lebih tinggi dengan kapasitas fungsional yang terjaga atau bahkan meningkat.³
Peripheral Blood Mononuclear Cells (PB-MNC) adalah sel darah putih yang berasal dari darah tepi, terdiri dari limfosit (sel T, sel B, NK), monosit, endothelial progenitor cells (EPC), dan mesenchymal stem cells (MSCs). Karena sel mononuklear dalam darah tepi berasal dari sumsum tulang, sel-sel ini dapat distimulasi atau dimobilisasi dengan memberikan injeksi sistemik G-CSF (granulocyte colony-stimulating factor) atau GM-CSF (granulocyte-macrophage colony-stimulating factor) untuk meningkatkan jumlah PB-MNC tanpa mengganggu fungsi dan kapasitasnya.¹
PB-MNC dapat diisolasi secara lebih tidak invasif dibandingkan sumsum tulang sebagai sumbernya. Transplantasi PB-MNC saat ini digunakan untuk mengobati pasien dengan tumor darah atau kanker. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami potensi diferensiasi dan kemampuan transplantasinya.¹ Sama seperti BM-MNC, PB-MNC juga diisolasi menggunakan sistem pemisahan otomatis di ProSTEM dan dapat disuntikkan langsung atau disimpan dalam keadaan beku untuk penggunaan jangka panjang.
Referensi
-
Yunir E, Kurniawan F, Rezaprasga E, Wijaya IP, Suroyo I, Matondang S, Irawan C, Soewondo P. Autologous Bone-Marrow vs. Peripheral Blood Mononuclear Cells Therapy for Peripheral Artery Disease in Diabetic Patients. International Journal of Stem Cell. 2020; DOI: 10.15283/ijsc20088.
-
Bhat S, Viswanathan P, Chandanala S, Prasanna SJ, Seetharam RN. Expansion and characterization of bone marrow derived human mesenchymal stromal cells in serum-free conditions. Scientific Reports. 2021; DOI: 10.1038/s41598-021-83088-1.
-
Nagai H, Miwa A, Yoneda K, Fujisawa K, Takami T. Optimizing the Seeding Density of Human Mononuclear Cells to Improve the Purity of Highly Proliferative Mesenchymal Stem Cells. Bioengineering (Basel). 2023; DOI: 10.3390/bioengineering10010102.
