Stem cell untuk PAD atau Peripheral Artery Disease telah diteliti di ProSTEM sejak tahun 2018. Peripheral Artery Disease (PAD) merupakan oklusi yang terjadi pada sebagian atau seluruh aliran darah di arteri distal tubuh. Berkurangnya permeabilitas arteri dapat terjadi karena berkurangnya elastisitas atau diameter pembuluh darah. Sehingga menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pada arteri yang mengalirkan darah ke tubuh [1].
PAD umumnya terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Kondisi ini memengaruhi lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia [2]. Faktor risiko yang dapat mempengaruhi PAD diantaranya yaitu merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan tidak banyak bergerak pada kesehariannya [1]. Pada kondisi ini juga menunjukkan jika penderita PAD lebih banyak pria dibandingkan wanita, dan risikonya tersebut akan meningkat seiring bertambahnya usia [1]. Pada awalnya PAS ini tidak menunjukkan gejala yang pada banyak orang. Namun seiring dengan perkembangan penyakit, mereka akan merasakan nyeri pada kaki atau kram saat berjalan (klaudikasio), mati rasa atau kesemutan pada kaki, salah satu kaki terasa dingin, perlambatan penyembuhan luka [3].
PAD diawali dengan adanya kerusakan pada lapisan dalam arteri, umumnya disebabkan oleh tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, atau diabetes. Akibat dari hal tersebut terjadinya stres oksidatif pada sel tubuh yang menyebabkan rusaknya pembuluh darah dan memicu adanya peradangan. Seiring berjalannya waktu, timbunan lemak, terutama kolesterol jahat seperti LDL dan lipoprotein akan menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak [4]. Plak ini dapat mengeras dan berubah menjadi struktur seperti tulang atau kalsifikasi, sehingga menyebabkan arteri menjadi kaku dan kurang fleksibel. Kondisi ini disebut aterosklerotik dan apabila arteri mencapai pelebaran maksimum, plak aterosklerotik akan menyempitkan lumen aliran arteri.sehingga arteri tidak dapat lagi melebar [3].
Dalam pengobatannya, umumnya akan menargetkan untuk meredakan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Strategi pengobatan yang umum dilakukan yaitu dengan memperbaiki gaya hidup seperti berhenti merokok, makan makanan yang menyehatkan jantung, dan olahraga teratur. Selain itu pasien akan diberikan obat untuk mengontrol tekanan darah, kolesterol, atau mencegah penggumpalan darah. Adapun opsi prosedur medis yang dapat dilakukan yaitu angioplasty (pelebaran arteri yang menyempit) atau operasi bypass (mengalihkan aliran darah di sekitar arteri yang tersumbat) [1].
Meskipun begitu, pengobatan ini sering kali tidak dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada PAD. Obat-obatan kemungkinan akan memberikan efek samping dan tidak semua pasien memenuhi syarat untuk menjalani prosedur pembedahan. Dalam beberapa kasus, terutama pada PAD tingkat lanjut, pengobatan standar mungkin tidak berjalan optimal untuk meningkatkan aliran darah yang cukup. Sehingga dapat membuat pasien berisiko mengalami komplikasi serius, termasuk amputasi anggota tubuh [5].
Dikarenakan adanya keterbatasan dalam pengobatan ini, para peneliti mengeksplorasi opsi pengobatan baru, termasuk terapi sel punca/stem cell. Opsi pengobatan ini menungkinkan tidak
hanya mengatasi gejala, tetapi terapi stem cell juga bertujuan untuk mengatasi akar masalahnya yaitu aliran darah yang buruk akibat pembuluh darah yang rusak.
Mesenchymal Stem Cells (MSC) merupakan jenis sel punca yang ditemukan di sumsum tulang (BMSCs), jaringan lemak (ADMSCs), tali pusar (UCMSCs), dan jaringan lainnya. Sel ini memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis jaringan seperti otot, tulang, kulit, dan sebagainya. Selain itu, MSC juga memberikan sinyal yang akan mengurangi peradangan, memperbaiki jaringan yang rusak, dan merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru [6].
Pada PAD, beberapa masalah kritis yang berperan pada perkembangan penyakit dan penyembuhan yang tidak optimal akan menyebabkan gangguan seperti gangguan pertumbuhan pembuluh darah, peradangan yang sedang berlangsung, kematian jaringan (iskemia), dan perbaikan luka yang buruk. MSC telah menunjukkan adanya potensi untuk menargetkan semua masalah ini. MSC akan bekerja mendorong angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru), mengurangi peradangan lokal, melindungi sel otot dan saraf dari kerusakan, dan merangsang perbaikan kulit dan jaringan lunak. Dengan mengatasi masalah biologis ini secara langsung, terapi MSC menawarkan pendekatan yang lebih holistik untuk penyembuhan dibandingkan dengan perawatan tradisional [7].
Ketika MSC disuntikkan ke dalam otot kaki, MSC akan melepaskan faktor pertumbuhan dan zat-zat lain yang memberi sinyal kepada tubuh untuk mulai menyembuhkan dirinya sendiri. Sinyal-sinyal ini mendorong angiogenesis, yang meningkatkan aliran darah ke area yang sebelumnya kekurangan oksigen. Hal ini tidak hanya membantu meringankan rasa sakit dan meningkatkan mobilitas, tetapi juga dapat mendukung penyembuhan luka dan regenerasi jaringan [8].
Meskipun terapi MSC untuk PAD masih dipelajari dalam uji klinisnya, MSC memberikan hasil yang signifikan bagi penyembuhan PAD. Untuk pasien yang tidak merespon dengan baik terhadap pengobatan konvensional, terapi stem cell dapat menawarkan alternatif yang menjanjikan dan aman. Dengan penelitian lebih lanjut, terapi ini dapat segera menjadi bagian rutin dari pengobatan PAD serta membawa harapan bagi mereka yang hidup dengan kondisi ini.
References
- Parwani, D., Ahmed, M. A., Mahawar, A., Gorantla, V. R., & Gorantla, V. R. (2023). Peripheral arterial disease: A narrative review. Cureus, 15(6).
- Nordanstig, J., Behrendt, C. A., Bradbury, A. W., De Borst, G. J., Fowkes, F. G. R., Golledge, J., … & Norgren, L. (2023). Peripheral arterial disease (PAD)–A challenging manifestation of atherosclerosis. Preventive Medicine, 171, 107489.
- Cern, S. (2023). Pathophysiology of Peripheral Artery Disease and its Diagnosis and Symptoms. Journal of Contemporary Medical Education. 13, 04: 01-02
- Athavale, A., Fukaya, E., & Leeper, N. J. (2024). Peripheral artery disease: molecular mechanisms and novel therapies. Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, 44(6), 1165-1170.
- Golledge, J. (2022). Update on the pathophysiology and medical treatment of peripheral artery disease. Nature reviews cardiology, 19(7), 456-474.
- Parikh, P. P., Liu, Z. J., & Velazquez, O. C. (2017). A molecular and clinical review of stem cell therapy in critical limb ischemia. Stem cells international, 2017(1), 3750829.
- Yan, , Tie, G., Xu, T. Y., Cecchini, K., & Messina, L. M. (2013). Mesenchymal stem cells as a treatment for peripheral arterial disease: current status and potential impact of type II diabetes on their therapeutic efficacy. Stem Cell Reviews and Reports, 9, 360-372.
- Botham, C. M., Bennett, W. L., & Cooke, J. P. (2013). Clinical trials of adult stem cell therapy for peripheral artery disease. Methodist DeBakey cardiovascular journal, 9(4),