Stem cell untuk jantung telah banyak diteliti, mengingat serangan jantung yang terjadi tanpa bisa diperkirakan ini dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya pasca serangan jantung terjadi. Stem cell yang dianggap memiliki potensi dalam memperbaiki kembali fungsi sel yang telah rusak atau mengalami gangguan diharapkan dapat memperbaiki berbagai gangguan yang timbul saat dan pasca serangan jantung.
Serangan Jantung (Acute Miokard Infark)
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Pada tahun 2019, sekitar 32% dari kematian global terjadi akibat serangan jantung dan stroke. Hari Jantung Sedunia, diperingati setiap tahun pada tanggal 29 September, dimana menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit jantung. Infark Miokard Akut (AMI) atau serangan jantung adalah kondisi dimana aliran darah ke jantung terhenti atau berkurang akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah. Gagal jantung umumnya merupakan konsekuensi dari AMI, dimana sel otot jantung mengalami kerusakan dan bahkan kematian akibat kurangnya suplai darah. Kondisi ini akan diikuti dengan pembentukan jaringan parut di otot jantung yang memicu denyut jantung yang tidak beraturan (artimia). Sampai saat ini, tindakan standar yang dilakukan pada pasien AMI adalah konsumsi obat-obatan serta pemasangan Percutaneous Coronary Intervention (PCI).
Apa itu stem cell?Â
Stem cell adalah sel naif yang belum berdiferensiasi menjadi sel dewasa di dalam tubuh, harapannya ketika diberikan ke tubuh adalah adanya perbaikan pada jaringan tubuh yang sudah rusak atau mengalami kematian. Terapi sel punca dinilai sebagai pengobatan alternatif dalam regenerasi jaringan tubuh yang rusak. Hal ini karena sel punca tidak hanya bekerja sendiri, namun juga ada faktor lain yang disekresikan seperti growth factor dan agen anti-inflamasi yang membantu mengurangi kematian sel (apoptosis). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari terapi sel punca, yaitu; usia, keparahan, rute penyuntikan, dosis, dan kondisi tubuh pasien.
Stem cell untuk Serangan Jantung (AMI)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells (UC-MSC) dapat meningkatkan fungsi jantung dan memperbaiki gejala pasien. PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) sudah melakukan penelitian pada pasien AMI yang sudah melakukan tindakan PCI. Beberapa pasien tersebut menerima sel punca melalui rute intravena atau intrakoroner. Penelitian ini menunjukkan keamanan dan tidak adanya efek samping dari injeksi sel punca. Selain itu, adanya peningkatan signifikan di Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF) dan hasil dari 6 Minute Walk Test (6MWT) setelah seminggu pasca terapi.
Penelitian yang dilakukan oleh ProSTEM ini juga menunjukkan bahwa terapi sel punca memiliki potensi besar dalam pengobatan gagal jantung akibat AMI. Terapi sel punca diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif bagi pasien yang mengalami kerusakan jantung. ProSTEM berkomitmen untuk melanjutkan penelitian dan pengujian klinis guna memastikan keamanan dan efikasi terapi ini dalam konteks medis yang lebih luas. Dengan meningkatnya pemahaman tentang mekanisme kerja sel punca dan kemajuan teknologi medis, masa depan pengobatan gagal jantung terlihat lebih menjanjikan. Hari Jantung Sedunia menjadi pengingat akan pentingnya inovasi dalam pengobatan serta perhatian terhadap kesehatan jantung masyarakat.
Referensi
Braunwald E. 2012. The Treatment of Acute Myocardial Infarction: The Past, The Present, and The Future. Eur Heart J Acute Cardiovasc Care. 1(1): 9-12. DOI 10.1177/2048872612438026
Terashvili M, Bosnjak ZJ. 2018. Stem Cell Therapies in Cardiovascular Disease. J Cardiothorac Vasc Anesth. 33(1): 209-222. DOI 10.1053/j.jvca.2018.04.048