Peripheral Arterial Disease (PAD) merupakan gangguan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah perifer yang menyebabkan tingkat kesakitan dan kematian yang tinggi. Penyakit arteri perifer (PAD), berimplikasi pada 10-20% orang berusia di atas 65 tahun, di mana arteri yang menyempit mengurangi aliran darah ke angota tubuh  (1-3). PAD terjadi karena penyempitan plak dan pengerasan pembuluh darah, sehingga aliran darah dan oksigen ke bagian anggota tubuh terhambat. Penderita megalami sakit dan diperparah dengan pembentukan titik luka borok (ulcer) pada tangan dan kaki(4).
Faktor-faktor resiko PAD :
- Usia
- Diabetes
- Merokok
- Tekanan Darah Tinggi
- Obesitas
- Kolestrol Tinggi
- Riwayat keluarga kardiovaskular pada keluarga (5).
Pengobatan PAD dapat dilakukan melalui terapi non operatif dengan obat-obatan dan terapi operatif. Terapi non operatif digunakan untuk mengontrol kolesterol, tekanan darah, gula darah, mencegah pembekuan darah dan meningkatkan aliran darah. Pengobatan operatif dapat berupa angioplasty (operasi pelebaran pembuluh darah dengan pemasangan kateter pada arteri), operasi bypass (pemotongan pembuluh darah digantikan oleh pembuluh bagian lain atau pembuluh buatan sintetik), dan operasi amputasi[6,7].
Saat ini, beberapa pendekatan terapeutik baru, termasuk terapi olahraga, farmakoterapi, dan revaskularisasi, telah diusulkan oleh berbagai kelompok penelitian. Pada tahun 2002, Tateishi-Yuyama dkk menyimpulkan bahwa transplantasi sumsum tulang autologous mononuclear (BMMNCs) aman dan efektif untuk mencapai angiogenesis terapeutik pada pasien dengan iskemia anggota tubuh dan bisa mendapatkan hasil klinis yang lebih baik setelah disuntikkan ke bagian tungkai penderita.
Sejak saat itu, beberapa terapi berbasis sel yang menggunakan sumsum tulang atau mobilisasi darah perifer menunjukkan bahwa iskemia anggota tubuh dapat diperbaiki setelah transplantasi sel. Namun, kontroversi mengenai keamanan dan kemanjuran terapi seluler tetap ada karena keterbatasan jumlah pasien yang dirawat dan prosedur bervariasi.
Adapun jenis sel punca yang dapat digunakan meliputi sel punca darah tepi (peripheral blood), sumsum tulang belakang (bone marrow), dan darah tali pusat (umbilical cord blood). Sel punca darah tepi merupakan sumber sel punca yang baik digunakan untuk terapi peripheral arterial disease secara autologus[4-7].
Referensi :
- Heidrich H, Wenk R, Hesse P. Frequency of asymptomatic peripheral arterial disease in patients enter-ing the department of general and internal medicine of a general-care hospital. Vasa 2004; 33: 63 – 67.PMID: 15224456
- Behar T, Bosson JL, Galanaud JP, Thoret S, Rolland C, Bura-Rivi è re A, et al. [Prevalence and risk fac-tors of peripheral arterial disease in an outpatient screening campaign]. J Mal Vasc 2013; 38: 22 – 28.doi: 10.1016/j.jmv.2012.10.005 PMID: 23352626
- Diehm C, Schuster A, Allenberg JR, Darius H, Haberl R, Lange S, et al. High prevalence of peripheralarterial disease and co-morbidity in 6880 primary care patients: cross-sectional study. Atherosclerosis2004; 172: 95 – 105. PMID: 14709362
- Lawall H et.al. 2011. Treatment of Peripheral Arterial Disease Using Stem and Progenitor Cell Therapy. Journal of Vascular Surgery. 53(2): 445-53
- Vascularcures.org. Critical Limb Ischemia (CLI). [internet]. Available on : http://vascularcures.org/about-vascular-disease/2011-05-05-02-02-59/critical-limb-ischemia-cli. [cited: Oct. 26, 2015]
- Mayo Clinic. Peripheral Arterial Disease (PAD), Treatment and Drugs. [internet]. Available on : http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-arterydisease/basics/treatment/con-20028731. [cited: Oct. 26, 2015]
- Yang SS et.al. 2014. A Phase I Study of Human Cord Blood-Derived Mesenchymal Stem Cell Therapy in Patients with Peripheral Arterial Occlusive Disease. Int J Stem Cells. 6(1) : 37-44