Stroke merupakan salah satu penyakit yang banyak ditakuti oleh masyarakat. Di dunia, stroke menempati tempat kedua sebagai penyebab kematian dan tempat ketiga sebagai penyebab kecacatan1. Berbagai macam metode pengobatan telah banyak dilakukan baik secara ilmiah di dalam dunia kedokteran maupun metode alternative lainnya. Akan tetapi tingkat keberhasilannya masih dinilai rendah.
Sekarang ini, di dalam penelitian terapi sel, tengah dikembangkan metode pengobatan menggunakan tissue plasminogen activator2. Menurut Prof. Mendez-Otero dari Brasil di dalam kongress ISCT 2014, studi preklinis terapi sel menggunakan stem cell menunjukkan manfaat yang positif secara fungsi dan struktur para penderita stroke. Mendez menambahkan pula walaupun terapi stem cell ini dinilai efektif, diperlukan penelitian lebih dalam lagi untuk mengevalusi keamanan dan keberhasilan dari terapi ini. Di Brazil dan Argentina, penelitian mengenai terapi stroke sedang menjadi fokus utama dan sedang memasuki fase uji klinis.
ProSTEM sesuai misinya delivering life-saving regenerative medicine dalam hal ini berupaya untuk bekerjasama di dalam penelitian terapi neurodegenerative dengan menjunjung tinggi keamanan bagi para pasiennya.
Referensi
- Wiguna C. 2014. Stroke Dalam Transisi Epidemiologi [Internet]. Jakarta (ID) : Chandra Wiguna; 2014 – [cited 2014 Agu 14]. Available from: http://ilmukesmas.com/stroke-dalam-transisi-epidemiologi/
- Del Zoppo GJ, et al. (2009). Expansion of the time window for treatment of acute ischemic stroke with intravenous tissue plasminogen activator: A science advisory from the AmericanHeartAssociation/American Stroke Association. Stroke, 40(8): 2945–2948. Also available online: http://stroke.ahajournals.org/content/40/8/2945.full.