Dalam artikel Diabetic Foot Ulcer (Luka Kaki akibat Diabetes) sempat dibahas mengenai apa itu DFU (Diabetic Foot Ulcer) dan bagaimana penangannya. Di dalam kesempatan ini, akan dibahas mengenai perkembangan pemanfaatan sel punca dalam uji klinis serta penelitian yang ada sampai saat ini.

Pasien penderita Diabetes Melitus (DM) rentan terhadap beberapa komplikasi seperti ulkus kaki diabetik (DFU). DFU didefinisikan sebagai kerusakan atau infeksi jaringan pada kaki pasien diabetes akibat kerusakan saraf dan/atau akibat penyakit pembuluh darah tepi dengan tingkatan yang bermacam-macam. Secara total, diperkirakan bahwa 15% dari pasien dengan diabetes akan menderita DFU selama hidup mereka dan antara 15-25% dari ulkus kaki akan menyebabkan amputasi kaki bagian bawah. Meskipun angka yang akurat sulit diperoleh untuk prevalensi DFU, prevalensi komplikasi ini berkisar dari 4-27%[1,2].

Penelitian terbaru mengindikasikan beberapa faktor risiko berkaitan dengan perkembangan DFU. Faktor risiko ini diantaranya sebagai berikut: jenis kelamin (laki-laki), durasi diabetes lebih dari 10 tahun, pasien usia lanjut, tingginya massa tubuh, dan komorbiditas lain seperti retinopati, diabetes yang berkaitan dengan kerusakan saraf, penyakit pembuluh darah tepi, tingkat hemoglobin terglikasi (HbA 1 C), cacat kaki, tingginya tekanan plantar, infeksi, dan perawatan kaki yang tidak sesuai[1]..

Penanganan untuk penderita DFU dengan terapi sel punca telah memasuki uji klinis. Uji klinis yang dilakukan oleh Kirana et al. pada tahun 2010-2012 di Ruhr University of Bochum, German yaitu menggunakan sel punca Messenchymal (MSC) dari Sumsum tulang (Bone Marrow Stem Cell/BMC) dan jaringan (Tissue Repair Cell/TRC) mendapatkan hasil yang cukup memuaskan, dari 22 pasien penderita DFU, 18 pasien diantaranya berhasil disembuhkan [3,4]..

Selain sumber dari sumsum tulang, penggunaan sel punca dari darah tepi untuk penderita DFU menjadi alternatif yang mudah didapatkan. Saat ini penggunaan sel punca dari darah tepi masih dalam tahap penelitian dan belum ada hasil dari uji klinis[5]. ProSTEM kedepannya akan melakukan uji klinis terapi sel punca dari darah tepi salah satunya untuk penderita DFU. Proses dan prosedur yang akan digunakan tentunya harus sesuai dengan standar internasional, oleh sebab itu ProSTEM memerlukan waktu agar hasil yang diberikan maksimal dan diterima baik oleh masyarakat.

 

Referensi

  1. Yazdanpanah L, et al. Literature review on the management of diabetic foot ulcer. World Journal Diabetes15; 6(1): 37-53.
  2. https://clinicaltrials.gov/ct2/show/record/NCT01686139
  3. https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT01065337?term=stem+cell+for+diabetic+foot+ulcer&rank=2
  4. Kirana S, et al. 2012. Autologous stem cell therapy in the treatment of limb ischaemia induced chronic tissue ulcers of diabetic foot patients. Int J Clin Pract; 66(4):384-93.
  5. https://clinicaltrials.gov/ct2/show/study/NCT00922389?term=PBSC+for+Diabetic+foot+ulcer&rank=1