Besarnya perhatian PT. Prodia StemCell Indonesia akan perkembangan ilmu dan teknologi sel punca, maka pada bulan April 2014, ProSTEM mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti kongres International Society for Cell Therapy (ISCT). Berbekal tujuan dalam meng-update informasi mengenai perkembangan cord blood bank, perkembangan terapi dengan menggunakan stem cell di dunia, dan perkembangan teknologi terkini yang diterapkan dalam industri stem cell para perwakilaan diikut sertakan dalam workshop dan seminar ISCT.

Kongress ISCT tahunan ke-20 ini diadakan di Paris, Perancis dan dihadiri lebih dari 500 delegasi dari seluruh dunia. Dengan misi “To drive the translation of all cellular therapies for benefit of patients worldwide”, para klinisi, peneliti serta profesional dan industri yang bergerak di dalam bidang stem cell membagi pengalaman mereka melalui workshop dan presentasi ilmiah yang membahas perkembangan ilmu stem cell baik dari segi regulasi, penelitian serta aplikasi secara klinis.

Pembahasan mengenai kemajuan penelitian hingga terapi di perkembangan ilmu stem cell dikupas secara lengkap dalam kongres ini. Pembahasan ini meliputi Pandangan Regulasi Stem Cell secara global dan standarisasi peraturan penggunaan stem cell untuk terapi dan penelitian stem cell dalam mengobati stroke, penyakit jantung dan paru-paru, syaraf, dan penyakit regeneratif lainnya. Tidak lupa pula, pembahasan mengenai manejemen kualitas dan operasional dari bank dan laboratorium sel punca yang sangat penting sebagai standar mutu kelayakan bagi para bank dan laboratorium sel punca.

Dalam bidang penelitian ada satu pembahasan yang sangat menarik, yaitu mengenai cara terbaru dalam ekspansi sel dengan menggunakan metode 3 dimensi (3D). Metode baru ini diyakin dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah sel hingga 100 kali lipat. Jumlah sel yang meningkat ini diyakini akan meningkatkan keberhasilan proses transplantasi. Selain itu, dibahas pula mengenai pemantauan hasil CD34 dan CFU-GM untuk Eksternal Quality Control pada produk sel yang berasal dari darah. Pemeriksaan CD34 merupakan pemeriksaan wajib untuk mengetahui berapa jumlah sel hemapoetik di dalam darah, sedangkan CFU-GM bertujuan untuk melihat kemampuan sel dalam berkolonisasi. Kemampuan berkolonisasi ini sangat penting di dalam proses perbaikan kerusakan tubuh. ProSTEM sendiri telah menjalankan pemeriksaan CD34 sebagai pemeriksaan standar dalam proses penyimpanan UCB. Kedepannya pemeriksaan CFU-GM pun akan dilakukan sebelum terapi dilakukan.

Di dalam kongres ini juga dibahas mengenai penelitian berbasis terapi yang telah dijalankan di negara-negara maju seperti Amerika, Eropa dan beberapa negara Asia untuk mengobati kelainan neurologis dan immunodefisiensi. Harapan penelitian yang telah dijalankan adalah dalam waktu 5 tahun mendatang terapi stem cell dapat memasuki ranah klinis, dimana bank darah tali pusat memiliki peranan yang penting dalam menyiapkan sampel darah tali pusat dengan kualitas yang terbaik.

Regulasi mengenai penggunaan serta penyimpanan stem cell pun menjadi salah satu perbincangan yang tidak kalah menarik, dimana sekarang ini WHO dan Eropa telah berkerjasama membangun suatu wadah bernama PIC/S (Pharmaceutical Inspection Convention dan Pharmaceutical Inspection Coorperation Scheme) yang bertujuan untuk menjaga keselarasan dalam mengarahkan tatalaksana, perawatan/pengendalian dan perkembangan standar GMP untuk produk-produk medis.

ProSTEM dengan komitmen menjadi perusahaan terdepan dengan kualitas terpecaya di bidang stem cell berusaha untuk meng-update informasi terbaru dan inovatif mengenai stem cell. Oleh karena itu, nantikan artikel-artikel menarik selanjutnya mengenai pembahasan secara rinci tentang penyimpanan darah tali pusat dan peranannya dalam terapi regeneratif.