Terapi Sel Punca untuk Regenerasi Kerusakan Kornea

Limbus merupakan daerah di antara kornea dan selaput mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya sel punca limbal (SPL). SPL berperan di dalam memperbaharui sel epitel kornea dan lapisan sklera (konjungtiva) secara kontinu.1,2 Kerusakan pada mata yang berdampak pada jaringan limbus, seperti luka bakar, paparan senyawa kimia, atau infeksi mikroba, dapat menurunkan proliferasi dan diferensiasi SPL. Rusaknya jaringan limbus (limbal stem cell deficiency atau LSCD) akan mengganggu regenerasi sel yang dapat berujung pada penurunan kemampuan mata untuk melihat.2

Penanganan kasus LSCD dapat dilakukan dengan transplantasi jaringan limbal kepada pasien melalui metode culture limbal ephitelial transplantation (CLET). Pasian akan membutuhkan donor SPL sehat yang diambil dari jaringan limbus pasien (autologous) yang tidak mengalami kerusakan. Sebagian kecil jaringan sehat akan diambil melalui biopsi untuk selanjutnya dikultur di dalam laboratorium sebelum dapat ditransplantasikan ke jaringan limbus yang rusak.1,2 Dari penelitian yang dilakukan Basu et al. (2011) mendapatkan bahwa 80%±6% pasien menunjukkan keberhasilan transplantasi dengan tingkat pemulihan penglihatan 20/40 dan lebih pada 71.4% pasien.3

Penanganan berbeda akan dilakukan apabila terjadi LSCD bilateral atau kerusakan pada kedua mata. Hal ini dikarenakan hanya sebagian kecil atau tidak ada jaringan limbus sehat yang dapat dimanfaatkan sebagai donor SPL. Proses biopsi pada donor lain dapat dilakukan, namun resiko penolakan eksplan dan immunosuppression masih cukup tinggi. Alternatif dapat dilakukan dengan menggunakan sel autologous pasien menggunakan epitel mukosa mulut, sel punca embrionik, sel punca mesenkim, dan induced pluripotent stem (IPS) cells.2

 

Daftar Pustaka :

  1. Sejpal K, Bakhtiari P, Deng SX. Presentation, diagnosis and management of limbal stem cell deficiency. Middle East Afr J of Ophthalmol 2013; 20(1): 5-10.
  2. Ramachandran C, et al. Concise review: the coming of age of stem cell treatment for corneal surface damage. Stem Cells Translational Medicine 2014; 3: 1160-1168.
  3. Basu S, et al. Clinical outcomes of penetrating keratoplasty after autologous cultivated limbal ephitelial transplantation for ocular sufrace burn. Am J Ophthalmol 2011; 152:197.

Informasi Lainnya

Artikel
Jaminan Mutu Terhadap Produk Stem Cell, Cell dan Turunannya
Produk sel punca banyak digunakan dalam usaha terapi pengobatan penyakit maupun kegiatan penelitian. Dalam menjamin ...
Loker Finance Jakarta
Artikel
Perkembangan Riset Sel Punca Didunia dan di Indonesia
Walaupun telah ditemukan sejak tahun 1998, baru sekitar 10 tahun belakangan ini perkembangan riset sel ...
Artikel
Parameter Pemeriksaan Untuk Quality Control Pada Mescpro dan Usepro
Dalam usaha menjaga serta menjamin kualitas produk USEPro dan MeSCPro, suatu quality control terstandarisasi perlu ...
Artikel
Potensi Terapi Stem Cell untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Jika Anda pernah mengenal penyakit paru menahun maka Anda akan familiar dengan Penyakit Paru Obstruktif ...
Artikel
Potensi Terapi Stem Cell Pada Penderita Brain Injury
Brain injury atau yang disebut dengan cedera otak traumatic (TBI) merupakan gangguan multifaset yang menjadi ...
Artikel
Potensi Terapi Stem Cell Pada Disfungsi Ereksi
Disfungsi Ereksi (DE) merupakan masalah kesehatan pria, yang menyebabkan dampak psikososial dan beban kesehatan yang ...
Scroll to Top