Hematopoietic Stem Cells (HSCs) merupakan sel induk yang berperan dalam produksi sel darah matang dalam tubuh[1] .  Di dalam tubuh, HSCs dapat ditemukan  pada sumsum tulang belakang, darah peripheral dan darah tali pusat[2] .  Sel tersebut memiliki kemampuan untuk beregenerasi serta berkembang menjadi berbagai jenis sel darah dengan fungsi spesifik tertentu dalam berbagai aktivitas biologis, seperti kontrol keseimbangan homeostasis, fungsi dalam sistem imun, serta respon terhadap serangan mikroorganisme dan inflamasi.  Studi mengenai HSCs telah banyak dilakukan, terutama mengenai potensi kegunaannya pada bidang terapi berbagai penyakit, antara lain, berbagai penyakit darah, kelainan gen pewarisan dan penyakit autoimun.  Potensi tersebut dikarenakan HSCs dipercaya mampu menggantikan sel-sel yang rusak pada tubuh dengan meregenerasi sel baru yang sehat [3].
Terapi menggunakan HSCs dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan sel dari pasien itu sendiri atau disebut dengan autologous, atau dengan menggunakan sel dari donor atau disebut juga allogenic.  Terapi autologus tentunya memiliki peluang penolakan yang lebih rendah dibandingkan allogenik.  Untuk melakukan terapi allogenik, diperlukan serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu, seperti HLA typing, ABO blood typing, screening test dsb, baik pada pasien maupun pada donor untuk melihat kecocokannya.  HSCs autologus digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti [4]
  • Multiple myeloma
  • Non-Hodgkin lymphoma
  • Hodgkin disease
  • Acute myeloid leukemia
  • Neuroblastoma
  • Germ cell tumors
  • Autoimmune disorders (systemic lupus erythematosus [SLE], systemic sclerosis)
  • Amyloidosis
Sedangkan, HSCs allogenik digunakan untuk mengobati penyakit, seperti Acute myeloid leukemia
  • Acute lymphoblastic leukemia
  • Chronic myeloid leukemia
  • Chronic lymphocytic leukemia
  • Myeloproliferative disorders
  • Myelodysplastic syndromes
  • Multiple myeloma
  • Non-Hodgkin lymphoma
  • Hodgkin disease
  • Aplastic anemia
  • Dll
Daftar Pustaka
  1. Risitano, A.M., J.P Maciejewski, C. Selleri dan B. Rotoli. 2007. Function and malfunction of hematopoietic stem cells in primary bone marrow failure syndromes. Current Stem Cells Research and Therapy 2(1): 39 – 52.
  2. Hespel, R.L. dan K.B Miller. 2008. Hematopoietic stem cells: source matter. Curr Stem Cell Res Ther 3(4): 229—236.
  3. Chotinantakul, K. dan W. Leeanansaksiri. 2012. Hematopoietic stem cell development, niches, and signaling pathway. Bone Marrow Research : 1—16.
  4. Perumbeti, Ajay. 2013. Hematopoietic stem cell transplantation (HSCT).  https://emedicine.medscape.com/article/208954-overview#a1. 1 hlm. Diakses pada 26 Januari 2018 pk.11.23 WIB.
  5. Domen, J., A. Wagers dan I.L Weissman. 2006. Bone marrow (hematopoietic) stem cells. https://stemcells.nih.gov/info/Regenerative_Medicine/2006Chapter2.htm. 1 hlm. Diakses pada 26 Januari 2018 pk. 11.29 WIB.