Apakah Volume DTP berkolerasi dengan Jumlah Stem Cell yang akan disimpan?

Darah tali pusat (DTP) diakui sebagai salah satu sumber yang kaya akan sel punca (stemcell) pembentuk darah atau hematopoetic stem cells yang mampu berdiferensiasi menjadi lini sel darah. Penggunaannya semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak transplantasi sel punca darah tali pusat pertama dilakukan di Paris pada tahun 19881.

Teknik dan metode pengambilan darah tali pusat atau (DTP) sangat penting untuk menentukan kualitas dan kuantitas sel punca darah tali pusat yang akan disimpan2. Proses ini harus dilakukan dengan teknik steril untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri atau jamur. Terdapat dua teknik utama untuk melakukan pengumpulan darah tali pusat dari vena tali pusat yaitu: sebelum plasenta dikeluarkan (in utero) atau setelah plasenta dikeluarkan (ex utero)

Ex utero :

Pengumpulan darah tali pusat dilakukan setelah plasenta dikeluarkan. Tali pusat dibawa ke ruangan terpisah yang berisi perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk memulai proses pengumpulan darah tali pusat. Kemudian tali pusat dibersihkan dengan larutan antiseptik dan diambil darah tali pusatnya melalui vena umbilikalis ke dalam collection bag3.

In utero :

Pengumpulan sampel darah tali pusat dilakukan setelah bayi lahir namun sebelum plasenta dikeluarkan. Setelah tali pusat di jepit, tali pusat dibersihkan dengan larutan antiseptik dan diambil darah tali pusatnya melalui vena umbilikalis berdasarkan gaya gravitasi, dimana collection bag berada lebih rendah dari tali pusat yang sedang dikoleksi3.

Dari kedua metode diatas memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Pada metode ex utero, pengumpulan darah tali pusat akan lebih mudah, namun kerugiannya adalah jumlah sel punca yang dikoleksi lebih sedikit, dan resiko terjadinya kontaminasi lebih besar. Sedangkan pada in utero, keuntungan pada metode ini volume darah tali pusat yang dikumpulkan biasanya lebih tinggi, kerugiannya adalah hal ini dapat mengganggu proses kelahiran normal4.

 

Volume yang ditampung dalam collection bag harus adekuat agar jumlah sel yang terkandung dalam sampel memenuhi persyaratan minimal. Volume darah tali pusat yang diambil memiliki korelasi dengan kuantitas atau jumlah sel yang akan disimpan5. Jumlah sel di dalam sampel merupakan faktor penting dalam keberhasilan terapi di kemudian hari. Semakin banyak sel yang digunakan dalam terapi maka makin besar persentase tingkat keberhasilan terapi. The National Cord Blood Program merekomendasikan jumlah sel minimal yang digunakan dalam transplantasi adalah 20 juta sel per kg berat badan. Oleh karena itu, jumlah sel 200 juta merupakan jumlah sel yang mungkin dibutuhkan oleh seorang anak usia 1 tahun dengan berat 10 kg.

 

ProSTEM memiliki standar volume yang diperlukan dalam proses pengolahan sel punca darah tali pusat, dimana standar ini ditentukan berdasarkan atas validasi yang telah kami lalui. Standar volume yang digunakan minimal 30 ml untuk mendapatkan jumlah sel > 200 juta sel. Hal ini dilakukan demi menghasilkan sel punca darah tali pusat yang berkualitas sehingga darah tali darah pusat tersebut dapat dipergunakan untuk transplantasi di kemudian hari.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Gluckman E, Broxmeyer HE, Auerbach AD et al. Haematopoietic reconstitution in a patient with Fanconi’s anemia by means of umbilical-cord blood from an HLA-identical sibling. N Engl J Med 1989; 321: 1174–1178.
  2. Stanworth S, Warwick R, Fehily D et al. An international survey of unrelated umbilical cord blood banking. Vox Sang 2001; 80: 236–243.
  3. Solves P, Moraga R, Saucedo E, Perales A, Soler AM, Larrea L, Mirabet V, Planelles D, Carbonell-Uberos F, Monleón J, Planells T, Guillén M, Andrés A, Franco E. 2003. Comparasion Between Two Strategies for Umbilical Cord Blood Collection. Bone Marrow Transplantation (2003) 31, 269–273. doi:10.1038/sj.bmt.1703809
  4. Gluckman E. Cellular characteristics of cord blood and cord blood transplantation. In Broxmeyer HE (ed). Cord Blood Banking and Transplantation in Europe. AABB Press: Bethesda, 1998, pp 147–164.
  5. Jaime-Perez JC, Monreal-Robles R, Rodriguez-Romo LN, Mancias-Guerra C, Herrera-Garza JL, Gomez-Almaguer D. 2011. Evaluation of Volume and Total Nucleated Cell Count as Cord Blood Selection Parameters A Receiver Operating Characteristic Curve Modeling Approach. Am J Clin Pathol 136: 721-726.

Informasi Lainnya

Pengobatan Stem Cell untuk Epidermolisis Bullosa
Artikel
Pengobatan Stem Cell untuk Epidermolisis Bullosa
Stem Cell Mesenkimal Tali Pusat dan Sekretom dalam Penyembuhan Luka pada Kasus Junctional Epidermolisis Bullosa ...
Stem cell dan Secretome untuk Anti Aging
Artikel
Laporan Keberhasilan Stem Cell dan Secretome untuk Anti aging
Laporan keberhasilan stem cell untuk kasus estetika telah banyak membawa bukti efektivitas stem cell untuk ...
Artikel
Pengembangan Secretome ProSTEM untuk Hasil Terapi Lebih Efektif
Apa itu secretome? Secretome merupakan salah satu produk biologis yang didapat dari hasil metabolisme sekunder ...
Berita
Pentingnya Pengelolaan Bahan Baku terhadap Mutu Produk Sel untuk Aplikasi Klinis
Pengelolaan bahan baku dalam pengolahan produk sel untuk aplikasi klinis, banyak aspek yang harus diperhatikan, ...
Berita
PENTINGNYA KOLABORASI TIM : Sinergisitas Antar Karyawan Membangun Pondasi Kuat Demi Terwujudnya Misi Perusahaan
Kolaborasi tim dalam lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai proses di mana sekelompok individu dengan berbagai ...
Berita
ProSTEM Menghadiri Konferensi ACTO 2022
Dr. Cynthia R. Sartika, M.Si selaku direktur ProSTEM menghadiri langsung acara tersebut untuk saling berbagi ...
Scroll to Top