Penelitian sel punca embrionik menimbulkan sebuah dilemma moral. Hal itu membuat kita harus memilih di antara dua prinsip moral yaitu :
  • Tugas untuk mencegah atau meringankan penyakit
  • Tugas untuk bertanggung jawab terhadap nilai sebuah kehidupan manusia
Dalam kasus penelitian sel punca embrionik, hal ini tidak mungkin untuk mengikuti kedua prinsip moral tersebut. Karena apa? Karena untuk mendapatkan sel punca embrionik, embrio dini harus dihancurkan. Hal ini berarti merusak sebuah potensi hidup seorang manusia. Tetapi penelitian sel punca embrionik dapat membimbing kita untuk menemukan pengobatan terbaru yang dapat meringankan penderitaan banyak orang.
Penggunaan sel punca embrionik sudah cukup banyak publikasinya walaupun masih kontroversial. Sebagian besar metode yang digunakan saat ini untuk mendapatkan sel punca embrionik adalah dengan menghancurkan embrio. Sel punca embrionik adalah sel punca pluripoten yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel spesifik yang membentuk tubuh manusia. Sel punca dewasa, atau sel punca multipoten, mengacu pada yang ditemukan di seluruh tubuh manusia, merupakan bagian dari proses penyembuhan alami sepanjang hidup manusia. Sel punca – dewasa dan embrio – memiliki dua sifat unik: (1) mereka dapat mereplikasi diri untuk menghasilkan lebih banyak sel punca, dan; (2) mereka dapat tumbuh menjadi berbagai jenis sel di seluruh tubuh seperti hati, otot, tulang, saraf, dll. Faktanya, beberapa jenis sel punca dewasa dapat dikembangbiakan secara in vitro. Sel punca akan bereplikasi selama beberapa bulan di luar tubuh (ex vivo) di laboratorium, menciptakan lebih banyak sel punca yang digunakan dalam pengobatan terapi sel.
Penelitian sel punca embrionik berkontribusi  terhadap pemahaman ilmiah sel punca dewasa; pengetahuan yang sekarang digunakan untuk meneliti pengobatan baru dengan memanfaatkan sel punca dewasa yang dipanen.
Faktor penting dalam pengobatan menggunakan sel punca dewasa adalah penggunaan sel punca pasien sendiri (autologous) untuk mendapatkan pengobatan yang paling efektif yang pasti tidak akan ditolak oleh sistem kekebalan tubuh pasien. Pengobatan baru menggunakan sel punca dewasa, seperti yang ditemukan pada gigi dan sumsum tulang belakang, menjadi fokus penelitian penelitian medis yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia.
Setelah dua puluh tahun penelitian, tidak ada pengobatan yang disetujui atau uji klinik pada manusia yang berhasil dengan menggunakan sel punca embrionik. Kecenderungan sel punca embrionik untuk menghasilkan teratoma dan karsinoma ganas, menyebabkan penolakan transplantasi dan membentuk tipe sel acak yang tidak diarahkan merupakan beberapa rintangan yang masih dihadapi oleh peneliti sel punca embrionik. Banyak negara saat ini memiliki pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah terhadap penelitian sel punca embrionik atau produksi sel punca embrionik baru. Dikarenakan gabungan kemampuan ekspansi dan pluripotensi yang tak terbatas, sel punca embrionik tetap menjadi sumber potensial teoritis untuk pengobatan regeneratif dan penggantian jaringan setelah cedera atau penyakit.
Perdebatan mengenai etika penelitian menggunakan sel punca embrionik terus membelah ilmuwan, politisi, dan kelompok agama. Namun, perkembangan yang menjanjikan di bidang penelitian sel punca lainnya dapat menyebabkan solusi yang melewati masalah etika ini. Perkembangan baru ini dapat membantu  penelitian sel punca mendapat lebih banyak dukungan daripada penelitian terhadap sel punca embrionik karena  tidak memerlukan penghancuran blastosit.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada banyak pilihan sumber sel punca selain sel punca embrionik. Sel punca dapat diperoleh dari jaringan lemak, tali pusat dan darah tali pusat atau diturunkan dengan memanipulasi sel yang berbeda (yaitu sel kulit) untuk mengembalikannya ke keadaan pluripoten. Ini adalah alternatif yang dapat membantu memperluas penerimaan penelitian sel punca.
PT Prodia StemCell (ProSTEM) merupakan salah satu perusahaan swasta yang melayani penyimpanan dan pengolahan sel punca di Indonesia dan telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 dan 50 tahun 2012. ProSTEM melayani penyimpanan sel punca darah tali pusat dan pengolahan sel punca dari sumber jaringan lemak, sum-sum tulang, tali pusat, dental pulp dan lainnya.
Sumber :
  • http://www.closerlookatstemcells.org/docs/default-source/patient-resources/stem-cell-facts.pdf?sfvrsn=4
  • https://www.stemsave.com/otherstemcells.aspx
  • https://www.eurostemcell.org/sites/default/files/documents/did-you-know/Factsheet_EmbryonicResearch.pdf