Solusi Baru dalam Pengobatan Cerebal Palsy

Kasus Cerebral Palsy (CP) telah menarik banyak perhatian baik di Indonesia maupun di dunia. Cerebral Palsy (CP) merupakan gangguan yang berdampak pada tegangan otot, gerakan dan juga kemampuan motorik1. Kemampuan motorik inilah yang akan menyebabkan gangguan dalam pergerakan yang terkoordinasi dan terarah. Gangguan perkembangan otak para penderita CP dapat terjadi selama masa kehamilan, saat melahirkan atau bahkan setelah melahirkan sampai sekitar usia 3-5 tahun3.

Penyebab pastinya CP masih menjadi tanda tanya, tetapi umumnya disebabkan oleh permasalahan pada saar kelahiran dikarenakan adanya kerusakan pada otak atau kurangnya asupan oksigen di otak pada saat kelahiran atau selama tahun-tahun pertama yang dapat mengganggu gerakan, proses pembelajaran, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan kognitif (kemampuan berpikir) pada anak4. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya infeksi, gangguan kesehatan ibu, kelainan genetik dan sebagainya. Pada beberapa kasus, permasalahan yang timbul karena proses kelahiran juga dapat menyebabkan CP. Selain itu, bayi prematur juga menjadi salah satu faktor yang riskan untuk menderita penyakit CP.

Tindakan perawatan pada anak-anak penderita CP telah banyak dilakukan. Akan tetapi, tindakan medis ini hanya bersifat mengurangi dapat buruk dari kasus CP, bukan untuk memperbaiki2. Salah satu solusi yang dipercayai dapat mengobati penyakit CP ini adalah terapi dengan menggunakan stem cell. Menurut data pada clinicaltrials.gov, telah terdapat lebih dari 10 penelitian yang berfokus pada kasus-kasus pengobatan CP menggunakan stem cell. Penelitian ini membahas mengenai mekanisme serta keamanan penggunaan stem cell pada penderita CP. Salah satu metode uji klinis yang ada, dilakukan dengan menyimpan stem cell darah tali pusat dari bayi yang lahir dengan dugaan penyakit CP. Pada saat bayi tersebut dinyatakan positif terdiagnosa penyakit CP, saat itulah dokter terapi akan menyarankan transplantasi stem cell darah tali pusat yang telah disimpan4.

Di Indonesia sendiri, diperkirakan terdapat sekitar 1- 5 kasus per 1.000 kelahiran hidup3. Sekitar 50% dari mereka meninggal sebelum mencapai usia 20 tahun. Untuk kedepannya diharapkan terapi stem cell pada pasien CP dapat menjadi solusi utama di dalam pengobatan di Indonesia.

 

Referensi

  1. Ruff C, Wilcox J, Fehlings MG. 2011. Current Status of Stem Cell Treatments for Celebral Palsy: A Guide for Patients, Families and Caregivers. Spring : 1-6.
  2. Goldstein M. 2004. The Treatment of Celebral Palsy: What We Know, What We Don’t Know. J Pediatr 8 :542-543
  3. Virgianti K. Sinto Rustini: Celebral Palsy Hanya Butuh Diperhatikan Lebih [Internet]. Jakarta (ID). Kartika Virgianti; 2013 – [cited 26 Sep 2014]. Available from : http://www.satuharapan.com/read-detail/read/sinto-rustini-cerebral-palsy-hanya-butuh-diperhatikan-lebih
  4. [CBR]. Cerebral Palsy Clinical Trials [Internet]. http://www.Cordblood.com/Stem-Cell-Research/Cord-Blood-Research/Cerebral-Palsy.

Informasi Lainnya

Artikel
Jaminan Mutu Terhadap Produk Stem Cell, Cell dan Turunannya
Produk sel punca banyak digunakan dalam usaha terapi pengobatan penyakit maupun kegiatan penelitian. Dalam menjamin ...
Loker Finance Jakarta
Artikel
Perkembangan Riset Sel Punca Didunia dan di Indonesia
Walaupun telah ditemukan sejak tahun 1998, baru sekitar 10 tahun belakangan ini perkembangan riset sel ...
Artikel
Parameter Pemeriksaan Untuk Quality Control Pada Mescpro dan Usepro
Dalam usaha menjaga serta menjamin kualitas produk USEPro dan MeSCPro, suatu quality control terstandarisasi perlu ...
Artikel
Potensi Terapi Stem Cell untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Jika Anda pernah mengenal penyakit paru menahun maka Anda akan familiar dengan Penyakit Paru Obstruktif ...
Artikel
Potensi Terapi Stem Cell Pada Penderita Brain Injury
Brain injury atau yang disebut dengan cedera otak traumatic (TBI) merupakan gangguan multifaset yang menjadi ...
Artikel
Potensi Terapi Stem Cell Pada Disfungsi Ereksi
Disfungsi Ereksi (DE) merupakan masalah kesehatan pria, yang menyebabkan dampak psikososial dan beban kesehatan yang ...
Scroll to Top