Penyimpanan darah tali pusat dan jaringan tali pusat sudah cukup popular dan menjadi tren di Indonesia sejak Tahun 2015. Tetapi, perlu diketahui lebih dalam apa itu sebenarnya stem cell dan apa manfaatnya sehingga menyimpankan stem cell darah tali pusat dan jaringan tali pusat ini menjadi penting. Berikut ini kami akan memberikan penjelasan mengenai stem cell dan manfaatnya.

Apa itu Stem Cell?

Stem cell atau yang biasanya dikenal dengan sel punca adalah sel naif yang dapat membelah diri dan berkembang menjadi berbagai macam sel dalam tubuh manusia, sehingga berpotensi untuk menggantikan berbagai jaringan tubuh yang rusak. Stem cell ini dapat diidentifikasi melalui 2 karakteristiknya, yaitu :

  1. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-generate/self-renew). Kemampuan ini memungkinkan stem cell membuat salinan sel yang sama persis dengan dirinya melalui pembelahan sel.
  2. Kemampuan untuk mendiferensiasikan diri menjadi sel lain. Kemampuan ini memungkinkan stem cell untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pancreas, dan lain-lain

Stem cell ini dapat diperoleh melalui sumsum tulang, darah tepi, dan fetus. Namun, salah satu sumber yang biasanya digunakan adalah sel yang berasal dari darah tali pusat dan jaringan tali pusat. Melihat potensinya tersebut, tidak mengherankan jika stem cell dapat dikatakan sebagai investasi kesehatan terbaik bagi masa depan.

Apa Perbedaan Stem Cell Darah Tali Pusat dan Jaringan Tali Pusat?

Darah tali pusat atau Umbilical Cord Blood merupakan sumber Hematopoietic Stem Cell (HSC). Umumnya, sel punca ini hanya digunakan untuk terapi autologus. Sel punca yang terdapat dalam darah tali pusat akan disimpan terlebih dahulu dalam bentuk Mononuclear Cells (MNC) serta perlu dilakukan proses kultur lebih lanjut jika ingin menghasilkan MSC1. Sedangkan Jaringan tali pusat merupakan salah satu sumber MSC yang paling banyak digunakan dalam uji klinis maupun aplikasi klinis2. Proses pengambilan tali pusat ini relatif mudah serta dilakukan secara non-invasif2, MSC dari jaringan tali pusat di isolasi dari Wharton’s Jelly yang merupakan komponen terbesar penyusun tali pusat berupa jaringan ikat mukoid dengan kandungan MSC yang berlimpah3.

Jaringan tali pusat yang diisolasi dapat langsung dikultur dan diperbanyak secara in vitro untuk menghasilkan MSC dalam jumlah yang besar4. Kemampuan diferensiasi yang luas dan self-renewal yang tinggi dari MSC jaringan tali pusat (UC-MSC) menjadi salah satu perbedaan yang menguntungkan dibandingkan dengan sel punca yang dihasilkan dari  sumber lain seperti Darah Tali Pusat (Umbilical Cord Blood), sehingga aplikasi klinis menggunakan UC-MSC dapat diterapkan secara luas baik secara autologus maupun alogenik.

Gambar 1. Aplikasi klinis UC-MSC dan HSC

(Roura et al., 2015)

Apa Manfaat Stem Cell Darah Tali Pusat dan Jaringan Tali Pusat?

Penggunaan UC-MSC dalam terapi regeneratif baik melalui transplantasi autologus maupun alogenik telah banyak dilakukan, terutama karena berbagai keunggulan dan potensi yang dimilikinya. Perbedaan kedua jenis transplantasi UC-MSC tersebut terletak pada sumber donornya, dimana autologus merupakan transplantasi yang sumber sel puncanya  berasal dari pasien itu sendiri sedangkan sumber sel punca alogenik berasal dari donor atau orang lain yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan pasien. Sifat regeneratif dan imunosupresif yang dimiliki oleh UC-MSC menyebabkan tingginya penggunaan UC-MSC dalam berbagai penelitian maupun aplikasi klinis. UC-MSC autologus dapat digunakan dalam terapi regeneratif untuk penyakit bawaan lahir seperti cerebral palsy dan hypoxic brain damage5. Sementara itu, aplikasi UC-MSC secara alogenik banyak digunakan dalam terapi pengobatan berbagai penyakit seperti osteoarthritis6, wound healing7, alopecia8, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)9Acute Myocardial Infarction10 (AMI), dan lain sebagainya.

Berbeda halnya dengan jaringan tali pusat yang kaya akan MSC, darah tali pusat atau Umbilical Cord Blood merupakan sumber Hematopoietic Stem Cell (HSC) yang potensial untuk digunakan sebagai terapi pada pasien dengan kelainan hematologi, seperti leukimia, limfoma, myeloma, fanconi anemia, sindrom mielodisplasia11,12, dan sickle cell disease13. Umumnya, sel punca ini hanya digunakan untuk terapi autologus.

 

REFERENSI

  1. Roura, S., Pujal, J., Gálvez-Montón, C. et al. The Role and Potential of Umbilical Cord Blood in An Era of New Therapies: A Review. Stem Cell Research & Therapy. Vol.6:123.
  2. Skiles, M.L., Allen, J.M., Katherine, S.B., Jaime, M.S. 2020. Comparison of Umbilical Cord Tissue-derived Mesenchymal Stromal Cells Isolated from Cryopreserved Material and Extracted by Explantation and Digestion Methods Utilizing a Split Manufacturing Model. Vol. 22:581-591.
  3. Talebian, N., Kazem, P., Laya, K., Mohsen, M., Maryam, S., and Mohammad, T.J. 2013. Comparative Analysis of Mesenchymal Stem Cells Isolated from Human Bone Marrow and Wharton’s Jelly. Anatomical Sciences Journal. 10(2):73-78.
  4. Hassan, G., Kasem, I., Soukkarieh, C., and Aljamali, M. 2017. A Simple Method to Isolate and Expand Human Umbilical Cord Derived Mesenchymal Stem Cells: Using Explant Method and Umbilical Cord Blood Serum. International Journal of Stem Cells. Vol. 10(2):184–192.
  5. Nagamura-Inoue, T., and He, H. 2014. Umbilical Cord-derived Mesenchymal Stem Cells: Their Advantages and Potential Clinical Utility. World Journal of Stem Cells. Vol. 6(2):195–202.
  6. Wang, A., Ying, F., Hong-Hong, J., Meng, Z., and Hao, Y. 2019. Application of Mesenchymal Stem Cell Therapy for the Treatment of Osteoarthritis of the Knee: A Concise Review. World Journal of Stem Cells. 11(4):212-235.
  7. Jeschke, M.G., Sarah, R., Matthew, R.M., and Shahriar, S. 2019. Allogeneic Mesenchymal Stem Cells for Treatment of Severe Burn Injury. Stem Cell Research & Therapy. 10(337):1-6.
  8. Gentile, P., and Simone, G. 2019. Advances in Regenerative Stem Cell Therapy in Androgenic Alopecia and Hair Loss: Wnt Pathway Growth-Factor, and Mesenchymal Stem Cell Signaling Impact Analysis on Cell Growth and Hair Follicle Development. Vol. 8(466):1-21.
  9. Bich, P.L.T., Ha, N.T., Hoang, D.N.C., et al. 2020. Allogeneic Umbilical Cord-Derived Mesenchymal Stem Cell Transplantation for Treating Chronic Obstructive Pulmonary Disease: A Pilot Clinical Study. Stem Cell Research and Therapy. 11(60):1-14.
  10. Carbone, R.G., Monselise, A., Bottino, G., Negrini, S., and Puppo, F. 2021. Stem Cells Therapy in Acute Myocardial Infarction: A New Era. Clinical and Experimental Medicine. 21:231-237.
  11. Sivakumaran, N., Imesha, R.R., Rashida, S., Sasini, S.W., Sumalimina, J., and Mahisha, C. 2018. Umbilical Cord Blood Banking and Its Therapeutic Uses. International Journal of Scientific Research and Innovative Technology.5(1):161-172.
  12. Taupin, P. 2010. Transplantation of Cord Blood Stem Cells for Treating Hematologic Diseases and Strategies to Improve Engraftment. Vol. 7(6):703-715.
  13. McGill, E., and Vincent, S.G. 2020. Stem Cells in The Treatment of Sickle Cell Disease. Stem Cell Res. Ther. 6(1):32-39.