Stem Cell Darah Tali Pusat untuk Pengobatan Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya kemampuan intelektual dan kemampuan bersosialisasi yang cukup parah sehingga mempengaruhi aktivitas harian. Jaringan otak pada penderita penyakit Alzheimer mengalami gangguan atau dimensia (pikun) yang menahun dan berkelanjutan. Penyakit ini bukan penyakit menular, melainkan sejenis penyakit dimana sel-sel otak mengalami kematian di saat yang hampir bersamaan sehingga otak tampak mengerut dan mengecil.

Meskipun penyakit ini biasa muncul pada seseorang yang berusia 60-an dan meningkat secara nyata pada usia 80-an, namun penyakit ini juga dapat menyerang seseorang yang berusia 40-50 tahun. Alzheimer bukan merupakan bagian dari proses penuaan secara normal. Lima persen orang berusia di antara 65-74 tahun mengidap penyakit Alzheimer, dan hampir 50 persen orang yang berusia lebih dari 85 tahun memiliki penyakit Alzheimer.

Gejala penyakit ini ditunjukkan dengan hilangnya ingatan, bermasalah ketika berpikir mengenai suatu hal yang berbentuk angka maupun abstrak, kesulitan dalam menemukan kata yang tepat, disorientasi, penurunan kemampuan dalam menilai dan melalukan tugas biasa serta perubahan kepribadian. Saat ini, tindakan pencegahan penyakit ini belum ditemukan. Selain itu, uji klinis untuk menemukan vaksin yang dapat melawan penyakit ini telah dihentikan karena beberapa orang mengalami peradangan otak.

Namun, para peneliti tidak hanya berhenti begitu saja untuk menemukan pengobatan terhadap penyakit ini. Sebuah kelompok penelitian dari Korea Selatan mempublikasikan penelitian terkait penggunaan stem cell atau sel punca darah tali pusat untuk mengurangi kerusakan sel-sel otak dengan perlakuan tertentu. Uji klinis terhadap hewan coba juga telah dilakukan dan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbaikan pada kemampuan intelektual dan pemulihan pada sistem pembelajaran serta kemampuan untuk mengingat. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan sel yang ditransplantasikan atau diberikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh sistemik untuk membantu dalam pemulihan dan perbaikan jaringan otak dari penderita.

 

Referensi

Yong, V. W. dan S. Rivest . 2009. Taking advantage of the systemic immune system to cure brain diseases. Neuron, 64:55-60. DOI 10.1016/j.neuron.2009.09.035.

Ilic, D., C. Miere dan E, Lazic. 2012. Umbilical cord blood stem cells: clinical trials in non-hematological disorders. British Medical Bulletin, 102: 43–57. DOI:10.1093/bmb/lds008.

Harjana, D. 2013. Gejala Alzheimer, Penyebab, Faktor Risiko dan Pencegahan. http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/04/gejala-alzheimer-penyebab-faktor-risiko.html.

Informasi Lainnya

Artikel
Peran Stem Cell Untuk Diabetic Foot Ulcer
Peran stem cell untuk diabetic foot ulcer tengah banyak dipelajari akhir-akhir ini karena mulai banyak ...
Penyebab terjadinya jerawat pada manusia
Artikel
Peran Stem Cell untuk Acne Scar?
Peran Stem Cell untuk Acne Scar memiliki banyak manfaat pengobatan, akan tetapi tentu inovasi pengobatan ...
Standar Layanan Stem Cell Ortopedi Disahkan
Berita
Standar layanan stem cell untuk ortopedi
Standar layanan stem cell untuk ortopedi disahkan oleh Kementerian Kesehatan di Tahun 2024 lalu, hal ...
ProSTEM Menerima Penghargaan dari Badan POM
Berita
ProSTEM Menerima Penghargaan dari BPOM
ProSTEM menerima penghargaan dari BPOM pada acara Pameran dari Industri Farmasi dan Sarana Pengolahan Advanced ...
Artikel
PENTINGNYA KOLABORASI TIM : Sinergisitas Antar Karyawan Membangun Pondasi Kuat Demi Terwujudnya Misi Perusahaan
Kolaborasi tim dalam lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai proses di mana sekelompok individu dengan berbagai ...
Artikel
Standarisasi Bahan Produksi dalam Proses Pengelolaan untuk Menjaga Kualitas Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu elemen paling krusial dalam industri, karena kualitas bahan baku akan ...
Scroll to Top